1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Laporan Komisi Baker Ditanggapi Dingin

8 Desember 2006

Laporan komisi Baker juga ditunggu di Irak dengan tegang. Namun banyak pihak yang meragukan keefektifan laporan tersebut.

https://p.dw.com/p/CIx0
Foto: AP

Sebagian dari 79 usulan untuk strategi di Irak di masa depan kurang dapat dimengerti oleh kebanyakan pihak di negeri itu. Contohnya, bahwa penarikan pasukan asing sudah dapat dimulai dalam waktu satu tahun. Sherzad Amin, professor ilmu politik di Universitas Erbil berkomentar:

“Saya terkejut dengan keinginan Amerika Serikat untuk memecahkan masalah Irak dengan pengurangan pasukan. Hal ini tidak realistis karena Irak sekarang sebagai sebuah negara lebih membutuhkan dukungan dari orang Amerika untuk mengembalikan keamanan negara.“

Usulan Komisi Baker untuk memberikan pemerintahan di Bagdad pertanggung jawaban sendiri juga menimbulkan kekesalan. Para ahli berkata, bahwa Irak seharusnya lebih mengambil alih tanggung jawab untuk negaranya sendiri. Pemeritah di Bagdad harus membuktikan, bahwa mereka pantas mendapatkan dukungan Amerika Serikat. Amerika Serikat seharusnya mengurangi bantuannya di bidang politik, militer dan ekonomi, jika Irak tidak membuat kemajuan di bidang keamanan nasional.

Warga Irak keberatan, jika Amerika Serikat seolah-olah mengancam dengan hukuman, jika anak asuhannya ini tidak patuh. Dalam hal ini Amerika Serikat diwajibkan oleh PBB untuk mengurus keamanan di Irak. Sadi Piri, penasehat Presiden Kurdi Talabani di Erbil, berkomentar lebih lanjut, bahwa Amerika Serikat seharusnya membiarkan tentaranya memenuhi tugas sebenarnya.

"Angkatan bersenjata Amerika Serikat dengan persetujuan pemerintah Irak seharusnya tinggal di teritorial Irak. Tetapi hanya untuk tujuan pertahanan. Kalau militer ikut terlibat dalam pembangunan kembali, dalam bidang pendidikan, ekonomi, perdagangan minyak, dll. waktu yang tersisa untuk pertahanan tinggal sedikit.“

Singkatnya, Amerika Serikat sampai sekarang tidak berkonsentrasi terhadap tugas-tugas pokoknya di Irak. Ini harus diubah. Tetapi hal ini tidak dapat terjadi dengan perubahan rencana penarikan pasukan, karena partai-partai yang tidak mengikuti haluan politik keagamaan, khawatir bahwa penarikan pasukan secara dini dapat menimbulkan situasi vakum.

Kata kuncinya adalah Iran. Dengan diplomasi yang dilakukan dengan pemerintah di Taheran dan juga di Damaskus, pemerintah Amerika Serikat harus berusaha agar dukungan kelompok-kelompok militan di Irak berkurang. Demikian diusulkan laporan Baker secara tidak langsung.

Namun ahli politik Amin khawatir mengkhawatirkan, bahwa Amerika Serikat akan menandatangani suatu perjanjian dengan Iran atau Suriah tanpa memperhatikan kepentingan Irak.“

Para kritisi berkata, bahwa perundingan dengan Suriah dan Iran dapat dilakukan tanpa keterlibatan perwakilan Irak. Pada akhirnya mungkin akan muncul perjanjian-perjanjian bilateral atau trilateral, yang memang menguntungkan Amerika Serikat tapi tidak menguntungkan Irak.