1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Laporan Politik Pembangunan Menteri Niebel

Marcel Fürstenau18 April 2013

Setiap empat tahun pemerintah Jerman menyampaikan laporan politik pembangunan. Untuk pertama kalinya "Buku Putih" disampaikan oleh Menteri Dirk Niebel, yang sejak 2009 memimpin kementerian bantuan pembangunan Jerman.

https://p.dw.com/p/18Ii0
Entwicklungsminister Dirk Niebel (FDP) trägt eine Blumenkette, als er am 10.01.2013 ein Geothermiekraftwerk auf der indonesischen Insel Sulawesi besichtigt. Er ließ sich vor Ort erklären, wie hier der heiße Wasserdampf aus mehr als 1000 Metern Tiefe die Turbinen zur Stromerzeugung antreibt. Foto: Christiane Oelrich dpa
Dirk Niebel kunjungi SulawesiFoto: picture-alliance/dpa

"Mengeluarkan banyak uang bukan jaminan politik pembangunan yang baik," kata Menteri politik pembangunan Jerman Dirk Niebel saat menyampaikan laporan politik pembangunan Rabu (17/4) di Berlin. Laporan itu sejak beberapa tahun disebut sebagai "Buku Putih." Setelah beberapa tahun anggaran bantuan pembangunan Jerman meningkat, tahun 2013 volume bantuan pembangunan turun 87 juta menjadi sekitar 6,3 milyar Euro.  

Meskipun ada pemotongan, politisi partai FDP itu berpendapat tidak ada alasan mengurangi neraca positif pekerjaannya. Jerman dengan Gesellschaft für internationale Zusammenarbeit GIZ menjadi pemimpin dalam pembangunan di dunia. Sekitar dua milyar Euro volume keuangan lembaga pusat bantuan pemerintah Jerman, dimana 75 persen dananya berasal dari kementerian Niebel. Selebihnya diperoleh GIZ sebagian besar dari tugas-tugas negara donor lainnya di bidang kerjasama pembangunan.

Tak Ada lagi Bantuan Dana Tanpa Syarat

GIZ merupakan penyatuan sejumlah lembaga bantuan pembangunan Jerman dengan bidang-bidang tertentu. GIZ diharap membuat politik pembangunan Jerman lebih transparan dan terutama "lebih efektif", ditekankan Niebel. Sasaran ini juga akan dicapainya melalui bentuk lain, sebagai apa yang disebutnya bantuan anggaran. Yang dimaksud adalah uang yang mengalir secara tidak langsung ke anggaran negara penerima bantuan. Di masa lalu negara-negara yang sistem pemerintahannya jauh dari gambaran kepemimpinan barat, juga menerima uang semacam itu. 

ARCHIV - Blick auf die Zentrale der Deutschen Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) in Eschborn am 23.08.2011. Einer der beiden beiden jetzt tot aufgefundenen deutschen Entwicklungshelfer in Afghanistan, die vor mehr als zwei Wochen beim Wandern in Parwan spurlos verschwunden waren, war nach dpa-Informationen für die staatliche deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) tätig. Der zweite Mann gehört demnach einem christlichen Hilfswerk an. Foto: Frank Rumpenhorst dpa/lhe (zu dpa 0289 vom 05.09.2011) +++(c) dpa - Bildfunk+++
Lembaga Kerjasama Internasional Jerman "Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit" GIZFoto: picture-alliance/dpa

Sementara ini, Jerman dalam bantuan anggaran juga memperhatikan lebih ketat dibanding dulu, agar hak asasi manusia dijaga. Di Uganda misalnya bentuk bantuan semacam ini dibekukan, ketika negara itu menetapkan homoseksual dengan hukuman mati. Saat ini anggaran bantuan pembangunan Jerman juga mencontoh Uni Eropa, ujar Niebel.

Dulu suatu negara dalam rangka politik bantuan Uni Eropa mendapat uang pajak Jerman, "juga meskipun negara itu secara teratur menahan politisi oposisi atau membatasi pekerjaan jurnalis." Demikian dikatakan Niebel saat menyampaikan Buku Putih politik pembangunan Jerman. Kini tertutup kemungkinan, dimana negara semacam itu mendapat bantuan anggaran Uni Eropa, "karena norma dan persyaratan untuk pemberian bantuan anggaran jauh ditingkatkan dan ditetapkan kriteria ketat."

Preisverleihung des Medienpreises Entwicklungspolitik 2012 in Berlin, mit Bundesminister für wirtschaftliche Zusammenarbeit und Entwicklung Dirk Niebel. Das BMZ hat uns die Rechte gegeben. Der Fotograf ist Thomas Ecke, bitte im Copyright vermerken. Zulieferin: Nadine Wojcik
Media juga menjadi tema bantuan Politik PembangunanFoto: Thomas Ecke

Kritik Oposisi

Oposisi di parlemen Jerman mengritik neraca Niebel. Sascha Raabe, jurubicara politik pembangunan Partai SPD mengecam Niebel sehubungan penurunah anggaran bantuan pembangunan Jerman. Dari sasaran menyediakan 0,7 persen pendapatan ekonomi nasional untuk anggaran pembangunan, Jerman dengan kuota hanya 0,38 persen Jerman jauh dari sasaran. Raabe menilai kuota ini "memalukan" dan menuduh Niebel "menipu dan memanipulasi" karena dalam Buku Putih tetap mencantumkan kuota 0,7 persen.

Jurubicara Partai Hijau Ute Koczy mengritik Buku Putih itu sebagai protokol "kegagalan dan kerancuan politik pembangunan." Sebagai pembina jembatan untuk keadilan global Niebel "gagal," kata Koczy.

Meskipun buku putih politik pembangunan Jerman pada dasarnya laporan aktivitas yang rinci, Niebel juga memberi sejumlah catatan untuk kemungkinan tema utama di masa depan. Ia bisa membayangkan untuk juga melakukan proyek trilateral dengan Cina, yakni aktivitas bersama dua negara donor di mitra negara yang dipilih. Kerjasama semacam itu sudah dilakukan Jerman antara lain dengan Afrika Selatan, Brazil, Meksiko dan Chile.