1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Lawatan "Kampanye" Obama di Eropa

25 Mei 2011

Sejak Selasa (24/05) Presiden Amerika Serikat Obama melakukan lawatannya di Eropa. Inilah yang menjadi sorotan media cetak Eropa.

https://p.dw.com/p/11O7l
Presiden Obama dan istri saat disambut PM Cameron dan istri di Downing Street 10Foto: AP

Agenda di awal kunjungan tiga hari Presiden Amerika Serikat Barack Obama di London, adalah pertemuan dengan keluarga kerajaan Inggris. Ratu Inggris Elizabeth ke II menyambut Obama di halaman istana Buckingham. Sementara Presiden Barack Obama merujuk pada kemitraan alami antara Amerika Serikat dan Inggris. Berbagai harian Inggris dalam komentarnya menunjukkan kekesalan, karena dalam setiap kunjungan presiden Amerika Serikat ke Inggris, hubungan khusus antara kedua negara diagung-agungkan.

Menurut harian Guardian, hal itu terletak pada masalah rendahnya harga diri Inggris menghadapi saudara tuanya Amerika Serikat. Oleh sebab itu perdana menteri Inggris selalu kembali menekankan hubungan istimewa ini, untuk menjamin bahwa Inggris di panggung politik dunia masih tetap memainkan peran besar.

Setelah pertemuan antara Presiden Barack Obama dan Perdana Menteri David Cameron di Downing Street hari Selasa lalu, di harian Inggris Times muncul artikel yang ditulis bersama oleh kedua tokoh politik tersebut. Harian Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung berkomentar

"Ini bukan pertama kalinya bahwa Presiden Obama dan Perdana Menteri Cameron mengeluarkan sebuah artikel bersama. Presiden Amerika Serikat dan Perdana Menteri Inggris itu mengungkapkan antusias menanggapi apa yang disebutnya Arabellion, yakni perjuangan untuk demokrasi dan hak asasi manusia di negara-negara Arab. Begitu kuatnya ungkapan perasaan tersebut, sehingga orang beranggapan di sini yang berbicara bukan tokoh-tokoh pragmatis berkepala dingin, melainkan pendahulunya, Bush dan Blair. Tapi yang terkesan bukan hanya retorika melainkan juga petunjuk, bahwa penugasan militer adalah sarana untuk menentang siapapun yang melakukan penumpasan berdarah terhadap kebangkitan rakyat. Satu keraguan telah disingkirkan oleh Cameron dan Obama: Operasi mereka di Libya sasarannya adalah pergantian rezim."

Sementara harian konservatif Norwegia Aftenposten mengomentari kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Eropa

"Ketika tahun 2008 Barack Obama memenangkan pemilu Amerika Serikat, ia dielu-elukan sedemikian bersemangat oleh Eropa, yang memandang kritis tindakan sepihak dan berlandaskan ideologi dari Presiden George W. Bush. Sampai kini popularitas Obama di Eropa bertahan lebih kokoh dibanding di Amerika Serikat. Bukan tanpa alasan jika lawatan Obama di Eropa pekan ini, dipandang sebagai dimulainya kampanye pemilu tidak resmi untuk pemilihan presiden tahun depan. Di Eropa lebih mudah memobilisir kegairahan dibanding di Amerika Serikat, apalagi di negara-negara seperti Irlandia dan Polandia, yang jutaan warganya merasa memiliki ikatan dengan Amerika. Selebihnya, orang akan lebih melihat perayaan ikatan historis, dibanding pembahasan politik-politik aktual dalam pekan kunjungan ini."

Dyan Kostermans/dpa/AFP

Editor: Agus Setiawan