1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ledakan di Reaktor Nuklir Jepang

12 Maret 2011

Radiasi keluar dari reaktor nuklir Jepang, Sabtu ini, setelah sebuah ledakan menghempaskan atap reaktor yang rusak akibat gempa. Radius evakuasi digandakan.

https://p.dw.com/p/10Y4n
Gambar yang diambil dari siaran televisi NTV Jepang menunjukkan asap membumbung di reaktor nuklir Daiichi, di Fukushima, Sabtu 12 Maret 2011.Foto: AP

Perkembangan situasi saat ini membangkitkan ketakutan akan bahaya meleleh di reaktor nuklir di Fukushima yang rusak akibat gempa 8,9 skala Richter, hari Jumat.

Pemerintah Jepang, Sabtu malam, memperluas radius evakuasi di sekitar reaktor menjadi 20 km. Perintah memperluas radius evakuasi datang dari kabinet PM Naoto Kan. Sebelumnya, evakuasi hanya dilakukan dalam radius 10 km. Kepala Sekretaris Kabinet Yukio Edano saat itu mengatakan, jarak tersebut sudah memadai.

Reaktor nuklir Daiichi 1 di Fukushima sudah berumur 40 tahun. Gambar di televisi menunjukkan asap membumbung naik dari reaktor di pinggir laut, 240 km sebelah utara Tokyo itu.

Fukushima 2011 Bevölkerung
Petugas berseragam khusus membantu evakuasi penduduk di Fukushima, dalam radius 20 km dari reaktor nuklir Daiichi.Foto: picture-alliance/dpa

Letusan terjadi Sabtu pagi waktu setempat, ketika operator reaktor, perusahaan listrik Tokyo, TEPCO, berusaha keras untuk mengurangi tekanan di dalam inti reaktor. Empat orang petugas dilaporkan cedera, namun tidak membahayakan nyawa mereka.

Stasiun televisi Jepang NHK dan kantor berita Jiji mengatakan, kerangka luar dari bangunan yang menaungi reaktor tampaknya meledak, yang dapat memberi kesan bahwa bangunan penahan sudah lebih dulu tertembus.

Sebelumnya, operator reaktor di Fukushima mengatakan telah melepaskan sejumlah kecil uap radioaktif nuntuk mengurangi tekanan dalam reaktor. Disebutkan pula bahwa tingkat bahayanya minimal, karena puluhan ribu orang telah dievakuasi dari wilayah sekitar reaktor. Sejumlah media melaporkan, polsii memasang blokade jalan.

Gempa bumi terkuat dalam sejarah Jepang, Jumat kemarin, mengirim tsunami setinggi 10 meter yang menyapu wilayah sepanjang pesisir timur laut. kerusakan yang diakibatkan mencapai tingkat sangat tinggi.

Media Jepang memperkirakan sedikitnya 1.300 orang tewas. Di Sindai, kota terdekat dengan episentrum gempa, ditemukan 200-300 mayat. Lebih dari 500 penduduk kota itu dilaporkan hilang.

Sekjen PBB Ban Ki-moon menawarkan semua bantuan yang bisa diberikan.

"Jepang adalah salah satu dermawan yang paling murah hati dan paling kuat ekonominya, senantiasa menawarkan bantuan pada yang membutuhkan di dunia. Dengan semagnat itu, PBB mendukung semua rakyat Jepang, dan kami akan emlakukan apapun yang kami bisa dalam sitausi yang sangat sulit ini", kata Ban.

Pemerintah Jepang mengatakan, lebih dari 3.000 rumah rusak atau tersapu tsunami, dan puluhan ribu orang menghabiskan malam pertama pasca bencana di penampungan darurat.

Japan Erdbeben
Mobil dan kereta di kota Shinchi, prefektur Fukushima, Sabtu, 12 Maret 2011.Foto: AP

Presiden Barack Obama memimpin tawaran bantuan internasional dengan memobilisasi militer AS untuk mengirim bantuan darurat. Lima kapal laut AS di kirim ke Jepang, dua diatnaranya dilaporkan telah tiba di lokasi. Seperti Indonesia, Jepang terletak di cincin api Pasifik.

Di wilayah negara lain, tsunami tak membawa bencana yang ditakutkan. Di AS dilaporkan satu korban tewadi California. pria berusia 25 tahun itu terseret ke Samudera pasifik, saat memotret gelombang tsunami yang datang mendekat.

afp/dpa/rtr/ Renata Permadi

Editor: Andy Budiman