1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ledakan guncang Damaskus saat OKI bahas Suriah

15 Agustus 2012

Pertempuran berlangsung di Damaskus, sementara tekanan terhadap permerintah Suriah meningkat, OKI ancam bekukan keanggotaan Suriah .

https://p.dw.com/p/15pxn
Foto: AP

Pertempuran meledak antara tentara Suriah dengan kaum penentang rejim Presiden Bashar Al Assad di dekat kantor perdana menteri dan kedutaan Iran di Damaskus. Tembak menembak terjadi setelah bom meledak dekat gedung markas militer di  tengah kota Damaskus, hari Rabu, tak jauh dari hotel yang digunakan oleh misi pemantau PBB. Televisi nasional Suriah melaporkan, tiga orang tewas akibat serangan itu.

Bersamaan dengan itu tekanan terhadap permerintah Suriah meningkat. Dalam pertemuan darurat hari Rabu di Mekkah, Arab Saudi, negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) tengah bertemu untuk membahas krisis ini. OKI yang disebut mewakili 1,5 milyar Muslim di seluruh dunia, menyatakan siap membekukan keanggotaan Suriah dalam organisasi itu.

Dalam              rancangan akhir pernyataan OKI tentang Suriah disebutkan bahwa keanggotaannya patut dibekukan karena sikap kepala batu pihak berkuasa yang memilih penyelesaian krisis secara militer.  OKI menuntut rejim Assad utuk segera menghentikan tindak kekerasan dalam mempertahankan integritas Suriah. OKI bermaksud mengucilkan rejim Assad secara lebih jauh, namun tindakannya dinilai lebih bersifat lebih simbolis.

Meski begitu Iran, yang selama ini menjadi sekutu pemerintah Suriah menentangnya.  Di pihak lain, Amerika Serikat menuduh Iran campur tangan dalam konflik di Suriah dengan membentuk milisi pro rejim yang berkuasa.

Belakangan ketegangan antara Arab Saudi yang mayoritas Islam Sunni dengan Iran yang mayoritas penduduknya pengikut Islam Syiah semakin meningkat. Suriah bagai menjadi ajang persaingan kedua negara.

Disamping itu, Suriah dikeluarkan dari Liga Arab tahun lalu seiring pemberangusan gerakan musim semi Arab, yang oleh Assad dijuluki sebagai upaya negara barat dan para lawannya untuk menggulingkan rejim Assad.

Sementara itu, Pasukan Pembebasan Suriah mengaku bertanggung jawab atas ledakan di Damaskus. Dinyatakan, sasarannya adalah pertemuan perwira dan milisi pro rejim presiden Bashar Al Assad.  Di Suriah, televisi menayangkan  gambar-gambar tanker dan mobil hangus, serta pemadam kebakaran yang berusaha mematikan api. Wilayah di sekitar hotel Dama Rose dijadikan zona karantina dan ditutup bagi umum oleh pasukan keamanan.

Ini merupakan serangan terbaru dalam rangkaian serangan yang telah mengguncang ibukota sejak rejim Assad menggelar aksi penangkapan terhadap kaum oposisi Maret lalu.

Aktivis anti pemerintah menyebutkan bahwa konflik Suriah sudah menelan 23 ribu korban jiwa.

Sementara itu, Riad Hijab mantan perdana Menteri Suriah menyatakan bahwa rejim Suriah struktur kekuasaan di Suriah terus melemah dan pemerintah hanya menguasai 30% wilayah suriah. Tokoh politik terkemuka, Riad Hijab melarikan diri ke Yordania pekan lalu. Disebutkannya, baik daro sefi militer, ekonomi maupun secara moral, kekuasaan pemerintahan Suriah sudah mulai sirna.

afp/dpa/EK