1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

5 Warga Papua Tertembak Mati

Hendra Pasuhuk10 Desember 2014

Lima warga Papua dilaporkan tewas tertembak di Paniai dalam kericuhan yang terjadi hari Senin (08/12/14). Warga menggelar aksi di Mapolsek dan Koramil setempat ketika terjadi tembakan.

https://p.dw.com/p/1E1IP
Indonesisches Militär in Papua
Foto: T. Eranius/AFP/Getty Images

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Tedjo Edhy menjelaskan, pihak militer dan Polda Papua sedang melakukan investigasi untuk mengetahui asal tembakan yang menewaskan empat warga Papua.

"Ada kesalahpahaman di lapangan. Saling pukul gitu, massa kemudian menyerang kantor Polsek dan Koramil. Terjadi pembalasan, tidak tau darimana letusan itu," kata Tedjo di Markas Korps Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (09/12).

Namun saksi mata mengatakan, aparat keamanan melepaskan tembakan serampangan ke arah massa.

"Aparat keamanan secara sembarangan menembak ke arah massa yang berkumpul di lapangan," kata John Gobay kepada kantor berita Jerman, DPA.

Empat korban tewas adalah pelajar belasan tahun, yaitu Alpius Youw (17 tahun), Yulian Yeimo (17), Simon Degei (18) dan Alpius Gobai (17). Satu korban lainnya adalah Abia Gobai (28).

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Inspektur Jenderal Polisi Yotje Mende mengatakan, polisi melepaskan tembakan setelah massa menyerang kantor polisi.

Kerusuhan di Paniai disulut oleh insiden pemukulan warga oleh pihak yang hingga saat ini belum diketahui. Ratusan warga kemudian turun dari arah Gunung Merah dan menyerang Mapolsek dan Koramil setempat.

Sedang diinvestigasi

Menko Polhukan Tedjo Edhy menerangkan, Kodam dan Polda saat ini sedang menyelidiki dari mana asal tembakan. Ia juga menegaskan, saat ini keadaan di lokasi sudah kondusif. Kodam dan Polda sudah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat.

"Itu yang tengah diinvestigasi. Dari hasil investigasi, kita harapkan (diketahui) dari mana letusan itu, senjatanya apa, pelurunya apa dan darimana," kata Tedjo.

Sumber lain di Papua mengatakan, ada lima korban tewas. Mereka semua pelajar, sementara 17 orang lain luka-luka. Harian Jakarta Globe memberitakan, jumlah korban tewas meningkat jadi enam orang, tanpa menyebutkan sumber informasinya.

Menurut keterangan yang dihimpun dari berbagai media, insiden yang menyulut kericuhan itu terjadi hari Minggu dan berawal dari kasus lalu lintas.

Para pemuda lokal diberitakan menghentikan mobil aparat keamanan yang lewat dan meminta pengemudinya menyalakan lampu, lalu sempat terjadi pertengkaran. Pengemudi mobil kemudian kembali ke lokasi dengan membawa teman-temannya dan memukuli seorang anak berusia 12 tahun.

Papua adalah salah satu provinsi paling kaya sumber alam di Indonesia, tapi standar hidup masyarakatnya termasuk yang paling miskin. Pemerintah Indonesia menempatkan sejumlah besar aparat keamanan di kawasan itu dan melarang wartawan asing meliput.

hp/yf (dpa, afp)