1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Liu Xiaobo Raih Nobel Perdamaian

8 Oktober 2010

Penghargaan Nobel Perdamaian 2011 diberikan kepada Liu Xiaobo atas perjuangannya dalam menegakkan hak asasi manusia. Demikian diumumkan Komitee Nobel di Oslo, Norwegia.

https://p.dw.com/p/PZ7s
Liu XiaoboFoto: picture alliance/dpa

Liu Xiaobo adalah seorang doktor di bidang sastra, dosen di sebuah universitas di Beijing. Saat terjadi penumpasan berdarah terhadap demonstrasi mahasiswa di lapangan Tiananmen tahun 1989, Liu tampil sebagai salah satu dosen yang berunding dengan pihak militer agar mahasiswa bisa keluar dengan selamat dari lapangan Tiananmen. Tak lama kemudian ia ditahan tanpa dakwaan, dan baru dikeluarkan dari tahanan pada awal 1991.

Desember 2008 bersama rekan-rekannya, Liu Xiaobo menerbitkan Petisi Charta 08, menuntut kebebasan berpendapat dan hak warga. Sedikitnya 10.000 warga Cina menandatangani petisi tersebut di internet. Atas perannya dalam Petisi Charta 08 ini kembali Liu Xiaobo diganjar 11 tahun hukuman penjara.

Norwegen China Friedensnobelpreis 2010 an Liu Xiaobo
Liu Xiaobo (54 tahun), foto diambil bulan April 2008Foto: AP/Kyodo News

Sebelum pengumuman ini, terdapat nama-nama yang juga menonjol sebagai favorit, dari dua ratusan nama dan organisasi yang diusulkan. Lembaga penyiaran Suara Demokratik Birma juga menjadi unggulan papan atas. Nama kandidat individu lain yang banyak disebut juga pembela minoritas Uighur, Rabiye Kadeer. Lalu ada nama aktivis lain dari Cina yaitu Hu Jia, yang dipenjara karena mengadvokasi HAM dan demokrasi, lingkungan serta masalah kesehatan. Serta Chen Guangcheng, seorang pengacara buta yang berusaha mencari keadilan lewat sistem pengadilan Cina. Namun nama mereka disebutkan tak sesering orang menyebutkan nama Liu. Nama lain yang juga masuk dalam kancah pencalonan adalah mantan Persiden Irlandia Mary Robinson, mantan Kanselir Jerman Helmut Kohl dan aktivis Hak Asasi Manusia Rusia Svetlana Gannushkina. Namun akhirnya komite memutuskan Liu Xiaobao lah yang dianggap paling berhak meraih penghargaan Nobel Perdamaian.

Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negari Cina Fu Ying, yang mengunjungi Oslo pada musim panas tahun 2010 ini, telah memperingatkan Komite Nobel agar tidak menganugerahkan penghargaan Nobel Perdamaian kepada tokoh aktivis yang dicap pembangkang itu oleh Cina. Wakil Menteri Luar Negeri Cina Fu Ying bahkan mengatakan bila ini terjadi, maka hubungan perdagangan bilateral Cina-Norwegia bakal terusik.

Presiden Komite Nobel Norwegia Thorbjoern Jagland sebelumnya juga sudah menyadari isu ini akan menjadi kontroversi,. Namun sebagaimana kontroversi dalam penganugerahan Nobel Perdamaian tahun 2009 bagi Presiden AS Barack Obama, Komite Nobel tetap bersiteguh pada indepedensinya, menghalau segala kekhawatiran atas kontroversi yang mungkin timbul. Parlemen dan pemerintah Norwegia pun menghargai independensi institusi Nobel tersebut.

Dengan terpilih sebagai pemenang Nobel Perdamaian, Liu berhak mengantungi uang sebesar 10 juta Kron atau setara dengan 1,1 juta Euro.

Yuniman Farid/afp/rtr

Editor: Ayu Purwaningsih