1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Lolos dari Maut!

10 Mei 2013

Seorang perempuan lolos dari maut setelah 16 hari terkubur di reruntuhan pabrik di Bangladesh yang telah menewaskan lebih dari seribu orang. Di dunia ada sejumlah keajaiban serupa.

https://p.dw.com/p/18VVc
Foto: Getty Images/STRDEL

Penyelamatan ajaib itu dilakukan tak lama setelah petugas darurat mengumumkan bahwa seorang perempuan yang dipanggil Reshmi diketahui berada di bawah reruntuhan kompleks Rana Plaza, setelah terdengar menangis meminta pertolongan.

TV Bangladesh Somoy melaporkan bahwa perempuan itu ditemukan sedang berlindung di bawah reruntuhan lantai dasar mesjid.

Regu penyelamat bersorak keras saat ia dibawa ke mobil ambulans angkatan bersenjata, sambil berusaha tersenyum ke arah kerumunan orang-orang yang berkumpul.

Kepala dinas pemadam kebakaran mengatakan bahwa perempuan itu kelihatannya mempunyai akses ke air selama terjebak di puing-puing Rana Plaza berlantai sembilan yang runtuh pada 24 April silam.

Bangladesch Rana Plaza Rettungsaktion 26.04.2013
Lebih dari seribu orang tewas akibat bencana industri di Bangladesh yang disebut paling mematikan di dunia.Foto: Reuters

Berteriak minta tolong

“Ia berada di antara celah balok. Namanya Reshmi. Dia bisa jadi mempunyai cadangan air atau meminum air yang kami semprotkan ke dalam bangunan,“ kata kepala dinas pemadam kebakaran Ahmed Ali.

Salah satu penyelamat mengatakan bahwa perempuan itu berteriak minta tolong saat tim sedang memeriksa reruntuhan di kota Savar yang terletak di pinggiran ibukota Dhaka.

“Saat kami sedang membersihkan puing-puing, kami diteriaki bahwa ada yang masih hidup,“ kata salah seorang anggota regu penyelamat yang tidak bersedia disebutkan namanya sambil menambahkan, “Lalu kami mendengar dia mengatakan: tolong selamatkan saya, tolong selamatkan saya.“

Penyelamat lain mengatakan bahwa selama terjebak, perempuan itu bisa menjangkau pasokan makanan selama dua pekan, sebelum akhirnya persediaan itu habis dua hari lalu.

“Dia mengatakan tidak makan dua hari terakhir. Dia mengaku memakan beberapa makanan kering seperti biskuit,” kata anggota regu penyelamat itu sambil menambahkan bahwa: “Dia bilang bahwa ia menemukan tempat yang aman dan ada udara dan cahaya.”

Brigadir Jenderal Siddiqul Alam yang merupakan salah satu pimpinan dalam operasi penyelamatan mengatakan bahwa jumlah korban hingga kini 1.041 orang. Jumlah itu menjadikan peristiwa tersebut sebagai tragedi industri paling mematikan dalam sejarah dunia.

Mereka yang lolos dari maut

Selamatnya Reshmi dari bencana industri ini tercatat sebagai salah satu kasus langka orang yang berhasil lolos dari tragedi maut. Sebelumnya ada sejumlah kasus serupa.

Pada 5 Februari 2001 di India, dua korban gempa di negara bagian barat Gujarat ditemukan hidup setelah terjebak sepuluh hari diantara reruntuhan rumah. Gempa kala itu menewaskan sekitar 25 ribu orang.

7 Januari 2004, seorang laki-laki berusia 56 tahun ditarik dalam keadaan hidup dari reruntuhan, setelah 13 hari terjebak dalam tragedi gempa yang menewaskan 43 ribu orang di Bam, Iran.

12 Desember 2005, seorang perempuan berusia 40 tahun ditarik keluar dalam keadaan hidup dari reruntuhan rumahnya di Kashmir, dua bulan setelah gempa meluluhlantakkan wilayah itu.

25 April 2006, dua penambang Australia dibawa ke permukaan tanah setelah dua pekan terjebak di penambangan emas bawah tanah di Beaconsfield, Tasmania.

21 Mei 2008, seorang perempuan diselamatkan sembilan hari setelah terjebak di dalam sebuah terowongan bawah air di kota Hongbai, Sichuan, Cina, menyusul gempa.

13 Juli 2009, tiga penambang diselamatkan setelah 25 hari terjebak di tambang yang terkena banjir di Guizhou Cina. Mereka selamat dengan mengunyah batu bara dan meminum air kotor.

27 Januari 2010 seorang perempuan 16 tahun, ditarik hidup-hidup dari reruntuhan, 15 hari setelah gempa maut di Port-au-Prince, Haiti yang menewaskan sekitar 250 ribu orang.

5 April 2010, 115 pekerja ditarik dalam keadaan selamat dari sebuah pertambangan batubara Cina di Wanjialing, provinsi Shanxi, setelah lebih sepekan terjebak banjir. Mereka selamat dengan memakan kulit kayu, serbuk gergaji, kertas dan batubara.

13 Oktober 2010, 33 penambang yang terjebak 69 hari di kedalaman lebih dari 600 meter bawah tanah di San Jose, Chile, selamat lewat sebuah operasi penyelamatan spektakuler.

20 Maret 2011, seorang anak laki-laki 16 tahun dan neneknya yang cacat berusia 80 tahun diselamatkan sembilan hari setelah gempa dan tsunami menghancurkan bagian utara-timur Jepang dan menyebabkan hampir 19 ribu orang tewas.

11 April 2012, Sembilan penambang yang terjebak selama sepekan di sebuah penambangan tembaga di utara Peru, berhasil diselamatkan tanpa cedera.

19 April 2012. seorang penambang Cina yang terjebak di tambang batubara bawah tanah selama 17 hari akibat banjir, ditemukan selamat.

ab/hp (afp/ap/dpa)