1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

London Sambut Perwakilan Dunia Olahraga

25 Juli 2012

Jumat (27/7), dimulai pesta olahraga Olimpiade di London. Kota ini untuk ketiga kalinya menjadi tuan rumah Olimpiade.

https://p.dw.com/p/15eWm
Foto: Reuters

Tuan rumah punya target yang cukup tinggi. Pesta olahraga Olimpiade ke 30 di London (27 Juli - 12 Agustus) harus menjadi "pagelaran paling spektakuler dalam sejarah Olimpiade", demikian sang walikota Boris Johnson. Ia patut bangga. Karena untuk ketiga kalinya setelah 1908 dan 1848, ibukota Inggris menggelar pesta Olimpiade. Belum ada kota lain yang sebelumnya terpilih tiga kali menjadi tuan rumah. "Kita bisa bersiap mengalami pesta yang lain dari pada yang lain", ujar Jacques Rogge, presiden IOC. Lebih dari 10.000 atlet dari 204 negara akan turut serta.

Ketua komite organisasi Lord Sebastian Coe tidak sabar menanti pesta Olimpiade. Menurut kata-katanya sendiri, proyek Olimpiade di London diharapkan menjadi pembuka era baru bagi Inggris. Coe yang juga pernah menjuarai dua kali Olimpiade menempatkan "pertandingan, suasana dan pemandangan indah di lokasi yang ideal". Termasuk cincin Olimpiade yang dipasang di Tower Bridge.  

Bersejarah hingga modern

Konsep pesta olahraga difokuskan di Olympiapark di kota bagian Stratford yang miskin. Khususnya, stadion Olimpiade berkapasitas 80.000 penonton ini sangat memukau. Tiga tahun waktu yang dibutuhkan untuk membangunnya. Lokasi lain yang turut menjual London adalah, Wimbledon, stadion Wembley atau Hyde Park.

Olympia 2012 - London rüstet auf - Flugzeugträger
Kapal perang ditempatkan di sungai ThamesFoto: Reuters

Hanya pertandingan sepakbola, layar, dayung, kanu, dan sepeda gunung digelar di luar kota berpenduduk delapan juta tersebut. Para atlet layar berlaga di pesisir selatan Inggris Weymouth dan Portland.

Pemerintah Inggris menginvestasi sekitar 9,3 milyar Pounds untuk pembangunan sarana dan infrastruktur. Namun, para pengkritik yakin, Olimpiade akan menelan lebih banyak uang lagi dan pembayar pajak harus membayar hingga lebih dari 11 milyar Pounds.

Keamanan kota London

Para penyelenggara Olimpiade kerap dibayangi oleh ancaman serangan teror. Tidak terlupakan peristiwa 7 Juli 2005, sehari setelah London dipastikan menjadi tuan rumah Olimpiade 2012, bom meledak di kereta bawah tanah dan bus kota itu. 52 orang tewas. Ini menyebabkan keamanan sangat ketat selama pesta olahraga berlangsung.

Peluru kendali darat ke udara untuk perlawanan kemungkinan terjadinya serangan teroris diposisikan di daerah perumahaan dan atap-atap gedung apartemen besar. Kapal perang juga berjaga-jaga di sungai Thames. Dinas intelijen dan Scotland Yard mengkoordinasi 45.000 pasukan keamanan yang terdiri dari tentara, polisi dan petugas keamanan sewaan. PM David Cameron menyebutnya sebagai "operasi keamanan terbesar di Inggris di masa tidak berperang".

Olympische Spiele London 2012 Wettkampfstätten
Foto: picture-alliance/dpa

500.000 tamu Olimpiade yang diperkirakan hadir, dikhawatirkan bisa menyebabkan kekacauan lalu lintas. Sistem kereta bawah tanah senilai 7,8 milyar Euro yang sudah dimodernisir, terbukti tidak sanggup menangani massa yang hadir saat perayaan 60 tahun tahta Ratu Elizabeth bulan lalu. Lagipula, jalur Olimpiade sepanjang 90 km bagi atlet dan tamu penting, mengurangi kapasitas jalanan. Untuk menghindari kemacetan, banyak warga London yang memilih untuk keluar kota saat pertandingan berlangsung. Apalagi kalau mereka tidak bisa mendapat tiket masuk. 

Warga London belum antusias

Atmosfir pesta Olimpiade belum benar-benar terasa di London. "Kami hidup di masa berat bagi Eropa dalam beberapa tahun terakhir ini. Tentu berpengaruh pada rasa bahagia kami", kata Jonathan Edwards, juara Olimpiade Sydney 2000 dan perwakilan komite Olimpiade lokal. "Tapi jika pesta olahraga dimulai, maka warga akan berpatisipasi dan mendukung dengan cara yang luar biasa!" 

Arnulf Boettcher / Vidi Legowo-Zipperer

Editor : Dyan Kostermans