1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

230110 Terrorabwehr GB

24 Januari 2010

Osama bin Laden melalui siaran di Aljazeera mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat menuju Detroit, sementara Inggris meningkatkan keamanan anti teror.

https://p.dw.com/p/Lfay
LondonFoto: picture-alliance / Bildagentur Huber

Aljazeera hari Minggu (24/01) menyiarkan sebuah rekaman yang disebut, "Pesan Osama kepada Obama". Rekaman audio itu menegaskan bahwa Al Qaida bertanggung jawab atas upaya serangan pesawat Delta Air yang menuju Detroit. Dalam pesannya, suara yang mengaku Osama bin Laden menegaskan tekadnya untuk terus melakukan serangan-serangan anti Barat, apabila penindasan terhadap Palestina tidak berakhir.

Namun sebelum siaran inipun, Inggris mendadak memberlakukan tingkat keamanan kedua tertinggi di negara itu. Artinya, pemerintah Inggris menilai kemungkinan sangat besar akan terjadi serangan teror, meskipun tak 100% pasti.

Menteri Dalam Negeri Inggris, Alan Johnson tak menjelaskan secara rinci mengapa pengaman diperketat sedemikian rupa. Ia hanya mengatakan, bahwa saran itu diterimanya dari Pusat Analisa Terorisme di Inggris, yang menggunakan data-data Dinas Rahasia. Johnson menjelaskan, lembaga itu secara kontinyu memantau perkembangan situasi melalui berita-berita yang diterimanya.

Berbagai dugaan pun muncul di media. Mingguan The Sunday Times (24/01) memberitakan, adanya rencana pembajakan pesawat udara India yang terbongkar, saat Amjad Khwaja, tokoh Harkat-Ul-Jihad-al-Islamiya diinterogasi polisi India. Mingguan itu menyebutkan, badan intelijen Inggris diberitahu oleh pemerintah India yang menduga sejumlah milisi yang dekat dengan Al Qaida di Pakistan berkomplot untuk membajak pesawat jalur internasional Air India.

Meski tidak menyebut Inggris sebagai target, diperkirakan hal itu menimbulkan kekuatiran bahwa sebuah kota di Inggris akan diserang. Seperti yang terjadi tahun 2003, ketika Al Qaida membajak pesawat yang tengah menuju bandara Heathrow.

Tapi ada juga dugaan, bahwa peningkatan keamanan di Inggris terkait dengan upaya serangan bom di pesawat Delta Airlines dari Amsterdam ke Detroit sekitar Natal tahun lalu. Pelakunya menerima instruksinya di Yaman. Karenanya bisa jadi peningkatan keamanan itu terkait dengan dua konferensi internasional yang akan berlangsung di London pekan ini.

Hari Rabu mendatang (27/01), konferensi internasional di London akan membahas situasi di Yaman dan koordinasi perlawanan terhadap jaringan teror Al Qaida di kawasan itu. Sedangkan hari berikutnya, Kamis (28/01) yang dibahas adalah situasi di Afghanistan. Konferensi ini akan dihadiri, antara lain oleh Presiden Afghanistan Hamid Karsai dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton.

Selain meningkatkan keamanan, Menteri Dalam Negeri Inggris, Alan Johnson juga mengimbbau masyarakat agar lebih waspada dan memberitahukan pihak berwajib, apabila melihat hal-hal yang mencurigakan. Johnson mengatakan, ia dan lembaganya mengetahui bahwa Inggris terancam oleh terorisme internasional. Di dalam negeri peringatan yang disampaikan Menteri Dalam Negeri dianggap tidak memadai, dan menuai kritik. Antara lain dari politisi konservatif, Patrick Mercer.

Menanggapi peringatan itu Mercer menanyakan, sejauh apa rakyat Inggris harus waspada? Tanda-tanda semacam apa yang harus diperhatikan. Kenapa tidak ada keterangan yang lebih lengkap mengenai hal-hal apa saja yang perlu dicurigai dan melalui jalur apa saja masyarakat bisa menyampaikan kecurigaan itu kepada pihak berwenang.

Torsten Huth/Edith Koesoemawiria
Editor: Marjori Linardy