1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Long Road to Heaven Diluncurkan di Jakarta

Zaki Amrullah25 Januari 2007

Sebuah Film tentang Bom Bali Satu yang terjadi tahun 2002 lalu, diluncurkan di Jakarta. Film berjudul Long Road to Heaven yang disutradarai Enison Sinaro ini bercerita tentang peristiwa yang melatarbelakangi bom Bali.

https://p.dw.com/p/CPVZ
Keluarga korban bom Bali 12 Oktober 2002
Keluarga korban bom Bali 12 Oktober 2002Foto: AP

Long Road to Heaven atau jalan panjang menuju surga, berkisah tentang keyakinan memperoleh surga yang menuntun para teroris meledakan bom di Bali 4 tahun lalu. Film ini menyorot secara detail, sejak rencana jahat disusun, hingga ketika bom diledakkan di Sari Pub dan Paddy’s Café 12 Oktober 2002. Sutradara Enison Sinaro dalam film ini memasang sejumlah pemain yang mirip dengan pelaku bom Bali, mulai dari Amrozi, Ali Ghufron dan Imam Samudra hingga ketua Mantiki 1 jaringan Jamaah Islamiyah Asia Tenggara, Hambali.

Enison Sinaro mengakui, betapa sensitifnya tema film ini, terlebih dengan kehadiran dua aktris Australia, Raellee Hill dan Mirrah Foulkes, sebagai pemeran utama. Australia adalah negara yang warga negaranya menjadi korban terbanyak dalam peristiwa itu.

Ledakan Bom Bali 4 tahun lalu menewaskan lebih dari 200 orang. Tiga pelaku bom Bali telah divonis mati oleh pengadilan negeri setempat, namun eksekusi terhadap ketiganya belum dilakukan karena sejumlah alasan. Inilah yang membuat dugaan, film ini sengaja dibuat sebagai propaganda untuk mempercepat eksekusi mati para pelaku. Namun produser film, Nia Dinata menolak tudingan itu.

“Sama sekali tidak, karena fokus kita tidak di situ, ini hanya jadi bagian dari cerita aja. Kita berusaha untuk posiitf saja, karena film ini tentang kemanusiaan, sensor aja lulus, jadi gak ada isu yang berat ke mana mana, kalau ada pihak pihak yang tidak bertanggung jawab saya rasa kita harus bijak menyikapinya.”

Menurut Nia Dinata, film sepanjang 100 menit ini, semata-mata dirangkai berdasarkan fakta umum tentang bom Bali yang telah diketahui publik, tanpa bermaksud menjadikannya sebagai film dokumenter.