1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanAsia

Luhut soal Nataru: Jangan Egois, Kasus di Eropa Meningkat

Detik News
16 November 2021

Pemerintah telah mempersiapkan berbagai skenario untuk mengantisipasi potensi kenaikan kasus akibat libur Natal dan tahun baru (nataru). Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat untuk tidak egois.

https://p.dw.com/p/4331s
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan
Menko Marves Luhut Binsar PandjaitanFoto: Rachman Haryanto/Detikcom

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi contoh bahwa saat ini sedang ada peningkatan kasus di Eropa. Oleh karena itu, pengalaman tahun lalu harus dijadikan pelajaran berarti agar kasus corona tetap bisa ditekan dengan baik.

"Di kesempatan ini, di tengah angka peningkatan kasus di Eropa dan beberapa negara lain yang terus tinggi. Saya kembali mengajak kita semuanya untuk tidak egois dan saling berbesar hati agar kita sama-sama bisa menaati kembali protokol kesehatan," kata Luhut dalam siaran resminya, dikutip detikTravel, Selasa (16/11).

"Saya juga terus mengimbau agar kita tidak kembali mengulang pengalaman buruk pada masa yang lalu akibat kelalaian kita," imbuh dia.

"Apa yang telah kita perjuangkan bersama selama ini layak untuk terus dijaga dan tidak dilupakan hanya karena kejenuhan dan keegoisan kita semua," terang Luhut.

Demi keberlanjutan pemulihan ekonomi Indonesia

Pemerintah dalam hal ini telah menghitung kesiapan segala aspek baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi. Kata dia, kesuksesan dalam menahan kenaikan kasus Covid-19 pada periode Nataru 2021, akan menentukan keberlanjutan pemulihan ekonomi Indonesia ke depan.

Ia lalu membeberkan data indikasi peningkatan Rt (angka reproduksi efektif) yang menunjukkan sinyal peningkatan kasus di Jawa Bali dalam sepekan terakhir ini.

Hal ini juga dapat terlihat dari beberapa Kabupaten Kota di Jawa Bali yang mulai mengalami peningkatan kasus dan perawatan mingguan. Khusus wilayah Jawa Bali terdapat 29 persen Kabupaten/Kota yang mengalami peningkatan kasus dibandingkan minggu lalu dan 34 persen Kabupaten Kota yang mengalami peningkatan orang yang dirawat dibandingkan minggu lalu.

"Kehati-hatian harus dilakukan terutama untuk menghadapi Nataru (Natal dan Tahun Baru). Saat ini indikator Google Mobility yang memantau pergerakan masyarakat di Jawa Bali menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan di atas periode Nataru tahun lalu dan mendekati posisi Periode Idul Fitri pada Mei-Juni 2021," ujarnya.

Hingga kini, 47 persen kabupaten/kota di Jawa-Bali suntikan dosis pertama vaksinasi untuk lansia nya masih di bawah 50 persen. 75 persen kabupaten/kota di Jawa-Bali suntikan vaksinasi dosis kedua-nya masih di bawah 50 persen.

"Lebih rinci lagi, masih ada 16 kabupaten/kota di Jawa-Bali yang cakupan vaksinasi umum dan lansia dosis 1 yang masih di bawah 50 persen," tambahnya. 

Ada tren kenaikan COVID-19, Jakarta dan Bali masih aman

Walau kondisi mulai membaik, Pemerintah melihat adanya tren kenaikan kasus COVID-19 di kota/kabupaten Jawa-Bali. Namun, DKI Jakarta dan Bali masih di level 1.

Pemerintah mewaspadai adanya tren kenaikan kasus COVID-19 yang terjadi, khususnya di 43 kabupaten/kota dari 128 kabupaten/kota di Jawa-Bali atau 33,6 persen, dalam tujuh hari terakhir.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Senin (08/11) secara virtual.

"Terdapat tren kenaikan kasus di Jawa-Bali, utamanya terjadi pada 43 kabupaten/kota dari 128 kabupaten/kota atau 33,6 persen dalam tujuh hari terakhir ini. Kami akan segera mengumpulkan 43 kabupaten/kota di Jawa-Bali tersebut untuk segera mengidentifikasi dan melakukan intervensi demi menahan tren kenaikan ini," ujar Luhut.

Luhut menegaskan, pemerintah terus mengedepankan kehati-hatian dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. (Ed: pkp/rap)

 

Baca selengkapnya di: detiknews

Luhut Soal Nataru: Jangan Egois, Kasus di Eropa Meningkat

Ada Tren Kenaikan COVID-19, Jakarta dan Bali Masih Aman