1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mahasiswa Serbu Kantor Pusat Partai Konservatif Inggris

11 November 2010

Pemerintah Inggris sedang melakukan langkah penghematan yang ketat. Anggaran untuk sektor pendidikan dipangkas. Akibatnya, biaya kuliah di universitas naik drastis, sampai tiga kali lipat dari sebelumnya.

https://p.dw.com/p/Q6E9
Polisi dan para demonstran saling berhadapan di sekitar kantor pusat Partai KonservatifFoto: AP

Kerusuhan pecah di kawasan Westminster di London. Tepatnya di gedung Millbank Tower, yang juga menjadi kantor pusat Partai Konservatif yang memerintah. Ratusan pemrotes menembus blokade polisi dan memasuki gedung. Mereka melemparkan bom molotov dan barang-barang lain ke arah polisi yang berusaha mencegat. Mereka menghancurkan kaca dan mebel di ruang lobi utama.

Polisi kewalahan menghadapi aksi kekerasan itu. Aparat keamanan akhirnya hanya bisa melihat saja, bagaimana para demonstran masuk gedung, naik sampai ke atas atap dan membentang spanduk mereka. Sebagian demonstran berhasil merampas helm polisi. Beberapa jam setelah aksi perusakan berlangsung, barulah polisi bisa mengendalikan situasi dan memaksa para demonstran meninggalkan gedung. Baik di pihak demonstran maupun kepolisian terdapat korban luka-luka.

Sampai malam hari, ratusan polisi masih berhadapan dengan demonstran di sekitar gedung Millbank Tower. Polisi menahan lebih dari 30 orang. Juru bicara kepolisian Rose Fitzpatrick menerangkan, ”Beberapa demonstran ditahan. Ada demonstran yang cidera, ada juga polisi yang luka-luka. Kalau memang ada tindakan melanggar hukum, kami akan melakukan pengusutan. Setiap kasus pelanggaran hukum akan kami bawa ke pengadilan.”

Aksi protes di pusat kota London hari Rabu (10/11) sudah dimulai sejak pagi hari. Puluhan ribu mahasiswa dan dosen bergerak menuju kantor pemerintah di Downing Street untuk memrotes langkah penghematan besar-besaran yang dijalankan pemerintahan koalisi konservatif-liberal. Mereka meneriakkan berbagai slogan seperti: Jangan pangkas sektor pendidikan. Tidak ada kompromi.

Pemerintah Inggris berencana menaikkan batas maksimal biaya kuliah sampai 9000 Poundsterling per tahun. Ini berarti kenaikan uang kuliah sekitar 300 persen. Rencana ini menyulut kemarahan di kalangan muda yang kemudian berbondong-bondong datang ke London menggelar demonstrasi. Ini merupakan aksi protes terbesar terhadap pemerintahan Perdana Menteri David Cameron, sejak ia dilantik bulan Mei lalu.

Sekalipun dibayangi kerusuhan, ketua asosiasi mahasiswa Inggris, NUS, Aaron Poter menegaskan, sebagian besar mahasiswa menolak aksi kekerasan. ”50.000 mahasiswa datang ke sini untuk melakukan aksi damai. Mereka datang membawa tema yang sangat serius. Saya sangat kecewa, bahwa ada sebagian kecil mahasiswa yang menyalahgunakan aksi protes ini untuk melakukan kekerasan.”

Ini adalah pertama kalinya, kemarahan massa ditujukan kepada pemerintah dan sempat meluas menjadi aksi kekerasan. Sampai saat ini, masyarakat Inggris kelihatan masih menahan diri menghadapi kebijakan pengehamatan yang direncanakan pemerintahnya. Dalam empat tahun mendatang, pemerintah Inggris bermaksud melakukan penghematan anggaran sampai 81 miliar Poundsterling.

Stephan Lochner/Hendra Pasuhuk

Editor: Dyan Kostermans