1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mahatma Gandhi Abadi Sebagai Inspirasi

1 Oktober 2011

Martin Luther King, Nelson Mandela, Dalai Lama hingga Aung San Suu Kyi menyebut Gandhi sebagai inspirasi. Presiden Barack Obama dengan bangga menyebut dirinya pengikut Gandhi. Mengapa ide-ide Gandhi begitu universal?

https://p.dw.com/p/12kHk
Mahatma Gandhi pada tahun 1947
Mahatma Gandhi pada tahun 1947Foto: AP

Kehidupan dan pengabdian Mahatma Gandhi kini telah melegenda. Sosoknya masih terpampang di uang kertas India. Popularitasnya pun menjadi fenomena dunia. Namun ternyata Gandhi tidak semulia yang digambarkan sekarang. Ia juga memiliki sisi gelap. Pernikahannya dengan Kasturba penuh goncangan. Di usia muda, Gandhi terkenal pemarah dan angkuh.

Nilai-nilai keseharian

Perkembangannya menuju pemimpin politik dan spiritual adalah sebuah proses. Itulah yang membuatnya sangat manusiawi dan memukau banyak orang. Teori-teori Gandhi begitu meyakinkan, konsisten dan logis. Bahkan masih tergolong modern menurut seorang profesor Amerika, Michael Nagler, "Ia berani melawan zaman. Ia mampu menemukan kembali kearifan yang telah lama dilupakan, dan mengemasnya sehingga bisa diterapkan di zaman modern. Ia menemukan salah satu hal terhebat dalam sejarah manusia. Bahwa aksi tanpa kekerasan dapat dipraktekkan sebagai senjata setiap orang dalam setiap situasi."

Mahatma Gandhi zaman di Johannesburg tahun 1894
Mahatma Gandhi zaman di Johannesburg tahun 1894Foto: picture-alliance/akg-images

Doktrin Gandhi bertumpu pada 3 pilar, yaitu anti kekerasan atau ahimsa, kebenaran atau satyagraha, kemerdekaan atau swaraj. Gandhi menginginkan perdamaian, oleh karena itu ia banyak mengadopsi ajaran Buddha dan Nabi Muhammad. Menurutnya, keyakinan sejati menyatukan orang dari berbagai paham. "Saya melihat kehidupan di tengah kematian, kebenaran di tengah kebohongan, dan cahaya di tengah kegelapan. Dari sini saya menyimpulkan bahwa Tuhan adalah kehidupan, kebenaran dan cahaya. Tuhan adalah cinta. Tuhan adalah kebaikan yang sebenarnya," jelas Gandhi.

Perjalanan hidup Gandhi

Gandhi lahir 2 Oktober 1869 di Porbandar, Gujarat, dengan nama lengkap Mohandas Karamchand Gandhi. Namun ia lebih dikenal dengan panggilan Mahatma yang berarti jiwa besar. Sepulangnya dari belajar hukum di London, Gandhi gagal menjadi seorang pengacara di Bombay. Ia kemudian pergi ke Afrika Selatan di tahun 1893. Merasa terdiskriminasi karena warna kulitnya, Gandhi mendirikan surat kabar 'Indian Opinion' bagi sekitar 60 ribu orang India yang bermukim disana. Gandhi yang sebelumnya pemalu berubah menjadi lawan berat di ruang sidang maupun ranah politik.

Ia kembali ke India di tahun 1920 dan memimpin Partai Kongres. Aksi paling spektakulernya dilakukan pada tahun 1930 saat ia memimpin protes monopoli garam oleh Inggris. Gandhi pun dipenjara tahun 1942 karena menyerukan kemerdekaan India. Dedikasinya bagi India tiada tara menurut Ranjana Kumari, seorang sosiolog di New Delhi, "Tentu ada masa kapitalisme dan globalisasi saat India sangat materialistis sehingga sulit untuk mempraktekkan nilai-nilai Gandhi. Jika saja satu persen warga India mau mempraktekkannya, akan sangat membantu. Kalau tidak ya kami semata-mata memperingati 30 Januari sebagai hari wafatnya Gandhi dan 2 Oktober hari kelahirannya."

Bagi banyak warga India, Gandhi tetap menjadi ikon menyerupai orang suci. Namun ada juga yang menganggap idenya sudah tidak relevan lagi. Yang pasti ia tetap mampu menginspirasi hingga lebih dari 60 tahun setelah wafat.

 

Priya Esselborn/Carissa Paramita

Editor: Marjory Linardy