1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Aksi Protes Telanjang Sepak Bola di Jerman

Jenipher Camino Gonzalez
17 Agustus 2020

Dalam aksi protes terhadap komersialisasi olahraga sepak bola di Jerman, dua tim memainkan pertandingan sepak bola secara telanjang bulat.

https://p.dw.com/p/3h4S9
Tim sepak bola bertelanjang dalam aksi protes di Jerman
Aksi telanjang sambil bermain sepak bola di Stadion Stimberg, JermanFoto: picture alliance/dpa

Dua tim sepak bola di kota Oer-Erkenschwick pada hari Minggu (16/08) berhadapan tanpa mengenakan pakaian dalam rangka melakukan aksi protes terhadap peran uang atau komersialisasi dalam sepak bola.

Pertandingan itu digagas oleh seniman Gerrit Starczewski di Stadion Stimberg di tepi utara kawasan industri Ruhr Jerman.

"Sistem sepak bola sakit, itulah mengapa kita semua telanjang," kata seniman berusia 34 tahun itu.

"Semua orang ingin orisinalitas. Tapi saya pikir kita hanya otentik jika melakukannya tanpa pengaruh hal lain, seperti spanduk iklan hingga pakaian," kata Starczewski kepada majalah olahraga 11Freunde menjelang pertandingan.

Para pemain hanya memakai sepatu bola dan kaos kaki, dengan warna kaos kaki yang dibedakan berdasarkan tim. Nomor pemain dilukis dengan tangan di punggung mereka.

Kritik Starczewski menyentuh inti dari apa yang dilihat banyak orang sebagai masalah yang berkembang: komersialisasi di dunia sepak bola yang semakin meningkat. Itu juga terjadi beberapa minggu setelah jaksa Swiss meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap kepala badan sepak bola (FIFA) atas tuduhan korupsi yang "merajalela, sistemik, dan mengakar".

Seniman ini juga ingin melihat dangkalnya olahraga tersebut. "Dengan aksi telanjang ini, saya juga ingin menjadi contoh bagi keragaman dan kealamian dan melawan ketergantungan dan pengaruh media sosial dan ideal keindahan yang tidak benar," kata Starczewski.

Keaslian tubuh adalah sesuatu yang tidak ada dalam sepak bola modern dan itu tercermin dalam cara olahraga menjual citra tubuh tertentu. "Semuanya juga harus sempurna di sana, dan pada akhirnya ini semua tentang komersialisasi," tambah Starczewski. (vlz/yf)