1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Terungkap: Makanan Kesukaan Mumi Legendaris Ötzi

17 Juli 2018

Sebuah penelitian mengungkap bahwa manusia es yang telah menjadi mumi dan terkenal dengan nama Ötzi sering makan daging kambing gunung dan rusa pada masa hidupnya.

https://p.dw.com/p/31Zzn
Ötzis letztes Mal
Foto: picture-alliance/Eurac via Eurekalert/Southtyrolarchaeologymuseum/M. Samadelli

Mumi pria dari pegunungan Alpen yang tubuhnya terawetkan secara alami ini menjadi sensasi global. Studi terbaru dari Institute for Mummy-Studies yang berlokasi di Italia mengungkap bahwa ketika meninggal yaitu sekitar 5.300 tahun yang lalu, perut Ötzi sangat berlemak dan penuh dengan daging kambing gunung, rusa dan biji-bijian.

Sepertinya Ötzi sering menyantap daging tersebut secara mentah maupun dimasak terlebih dulu, kata peneliti Frank Maixner. Ia menambahkan bahwa kambing gunung dan rusa adalah jenis makanan yang biasa bagi Ötzi dan orang-orang dari masanya.

Sewaktu meninggal, 50 persen perut mumi Ötzi berisi lemak yang diperlukan sebagai sumber energi. Tingginya jumlah lemak penting agar para pengembara pegunungan Alpen ini kuat mendaki di ketinggian dan dalam jangka waktu lama, kata Maixner.

Maixner dan koleganya telah mempublikasikan temuan ini di jurnal ilmiah Current Biology.

Sebelumnya ilmuwan juga mengungkap perjuangan manusia purba ini dalam melawan infeksi, lubang gigi, stress dan penyakit lyme.

Tidak toleran laktosa

Ötzi ditemukan oleh turis dari kota Nürnberg di lembah Ötztaler di Pegunungan Alpen tahun 1991. Namun penelitian tentang apa yang menjadi makanan mumi itu semasa hidupnya baru bisa dilakukan tahun 2009.

Para ilmuwan sebelumnya mengatakan bahwa Ötzi tidak toleran laktosa dan menderita infeksi, gigi berlubang, stress dan penyakit lyme yang disebarkan melalui gigitan kutu.

Namun ilmuwan mengatakan bukan lah kelaparan dan penyakit tersebut yang menyebabkan manusia es terkenal di dunia ini menemui ajalnya. Mereka percaya Ötzi mati karena tertembak anak panah yang menembus bahu.

ae/ap(dpa)