1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Malaysia Publikasikan Citra Satelit Terkait MH 370

20 Mei 2014

Otoritas Malaysia akhirnya sepakat membeberkan data satelit usai mendapat tekanan dari keluarga korban. Namun begitu Kuala Lumpur belum memastikan kapan akan membuka akses publik terhadap informasi berharga tersebut.

https://p.dw.com/p/1C33Q
Salah satu citra satelit terkait pencarian MH 370Foto: Reuters/Geo-Informatics and Space Technology Development Agency

Otoritas Penerbangan Malaysia dan perusahaan Inggris Inmarsat berencana memublikasikan citra satelit untuk mempermudah pencarian terhadap pesawat MH 370 yang hilang di selatan Samudera Hindia.

Anggota keluarga dari 239 penumpang pesawat naas milik maskapai Malaysia Airlines itu sebelumnya mendesak pemerintah di Kuala Lumpur agar membeberkan data-data satelit agar bisa dianalisa oleh pakar independen. Sejauh ini upaya pencarian yang dikoordinasi oleh Australia belum membuahkan hasil apapun.

"Semua pihak mengupayakan publikasi data komunikasi dan penjelasan teknis dari hasil analisa untuk konsumsi publik," bunyi surat pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Departemen Penerbangan Sipil Malaysia dan Inmarsat.

Pencarian Belum Membuahkan Hasil

Kendati begitu, kedua pihak belum bisa mengatakan dengan rinci kapan data-data tersebut akan dibuka untuk publik. Otoritas Malaysia menekankan, data satelit adalah satu dari banyak elemen yang sedang dipelajari oleh tim penyidik.

Selama ini pemerintah di Kuala Lumpur menutup mulut soal informasi satelit seputar hilangnya MH 370. Otoritas penerbangan setempat mengklaim cuma akan memublikasikan informasi jika sudah diverifikasi dan tidak mengganggu jalannya penyelidikan.

Malaysia mengklaim, kalkulasi menggunakan data yang dibuat oleh Inmarsat menunjukkan, pesawat jenis Boeing 777 itu jatuh di selatan Samudera Hindia setelah menyimpang dari jalur terbangnya yang menuju Beijing.

Namun hingga kini tim pencari belum menemukan puing-puing pesawat kendati operasi pencarian telah dilakukan secara besar-besaran. Australia yang mengkoordinasi pencarian di Samudera Hindia, telah mengucurkan dana sebesat 84 juta US Dollar untuk operasi yang akan dijalankan selama dua tahun.


rzn/hp (afp,rtr)