1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Malaysia Selidiki Kasus Murid SD Makan di Toilet

24 Juli 2013

Pejabat pendidikan di Malaysia, Selasa (23/7) memerintahkan penyelidikan ke sekolah yang diduga membuat murid non-Muslim makan di toilet sekolah.

https://p.dw.com/p/19D70
Foto: picture-alliance/dpa

Menteri Pemuda dan Olahraga Khairy Jalamuddin mengatakan para pejabat telah diperintahkan untuk menutup areal makan siang, setelah foto-foto yang beredar di Facebook menunjukkan para pelajar sedang makan siang di kamar mandi sebuah sekolah dasar di dekat Kuala Lumpur.

“Saya telah menginstruksikan kepada direktur jenderal untuk menyelidiki isu bahwa para pelajar non-Muslim diminta untuk makan di toilet,” kata Menteri Pendidikan Muyiddin Yassin melalui akun Twitter-nya.

Wakil Menteri Pendidikan P. Kamalanathan mengaku telah menerima sebuah laporan yang mengatakan bahwa kantin sekolah ditutup untuk renovasi, tapi memberi catatan bahwa memindahkannya ke toilet “bukanlah sesuatu yang benar untuk dilakukan.”

Beredar di Facebook

“Jika kantin sedang direnovasi, maka sebagai ganti seharusnya adalah sebuah tempat yang pantas, dan tentu itu bukanlah sebuah ruang ganti pakaian,” kata dia melalui akun Twitter.

“Kementerian memandang isu-isu tersebut sebagai masalah berat dan pasti akan mengambil tindakan tegas untuk memastikan bahwa hal itu tidak akan terulang lagi.”

Sekitar 61 persen dari 29 juta populasi Malaysia adalah Muslim.

Situs berita Malaysiakini.com melaporkan bahwa peristiwa ini diawali dengan beredarnya foto anak-anak sekolah Seri Pristina, Sungai Buloh, Selangor, yang sedang menyantap makan siang di toilet sekolah.

Foto-foto itu ditampilkan di halaman Facebook oleh orang tua salah satu murid di sekolah milik pemerintah Malaysia tersebut. Dalam keterangan di foto itu, orang tua murid bersangkutan mengatakan bahwa pihak sekolah “memaksa“ para siswa untuk makan di toilet yang baunya tidak sedap itu, dengan alasan untuk menghormati murid-murid Muslim yang sedang berpuasa.

Foto-foto itu kemudian beredar luas di media sosial, dan mengundang kecaman termasuk dari warga Muslim di Negara tersebut.

ab/cs (dpa,afp,ap)