1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Penipuan Lisensi Terbang Malaysia Tangguhkan Pilot Pakistan

3 Juli 2020

Pihak otoritas penerbangan sipil Malaysia tengah berupaya memverifikasi keaslian lisensi terbang para pilot asal Pakistan. Kekhawatiran juga datang dari Uni Eropa dan maskapai penerbangan negara lain.

https://p.dw.com/p/3ejUt
Flugzeuge der Malaysia Airlines
Foto ilustrasi: Otoritas penerbangan sipil Malaysia tangguhkan izin terbang puluhan pilot Pakistan setelah terungkap adanya lisensi palsu.Foto: Reuters/E. Su

Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Kamis (02/07) bahwa pihaknya untuk sementara menangguhkan izin terbang pilot pemegang lisensi terbang dari Pakistan yang bekerja pada maskapai domestik.

Langkah ini diambil menyusul pengungkapan oleh pemerintah Pakistan tentang ratusan pilot dengan kualifikasi yang meragukan. CAAM melakukan evaluasi terhadap semua pilot asing yang bekerja di Malaysia. Menurut data CAAM, saat ini terdapat kurang dari 20 pilot Pakistan yang bekerja di negara itu.

CAAM menyatakan pihaknya juga tengah melakukan upaya bersama mitra dari Pakistan untuk melakukan verifikasi keaslian pemegang lisensi terbang. "Pemegang lisensi yang telah diverifikasi dan dinyatakan valid oleh Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan akan segera dipulihkan (izinnya),” tulis pernyataan CAAM.

Sejumlah maskapai penerbangan komersialyang beroperasi di Malaysia seperti Malaysia Airlines, Malindo Air milik Lion Air Grup, dan AirAsia mengatakan tidak ada pilot Pakistan yang bekerja di perusahaan mereka.

Sekitar 30 persen pilot Pakistan palsukan kualifikasi

Pakistan memutuskan untuk menangguhkan izin terbang hampir sepertiga pilotnya pekan lalu, setelah mengetahui bahwa mereka kemungkinan telah memalsukan kualifikasi terbang. 

Kekhawatiran meningkat di seluruh dunia sejak pengumuman otoritas penerbangan Pakistan tersebut. Negara-negara yang mempekerjakan pilot asal Pakistan pun berusaha melakukan verifikasi atas kredensial mereka.

Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa sebagai reaksinya, telah menangguhkan izin Pakistan International Airlines untuk terbang ke wilayah Uni Eropa selama enam bulan. Sementara maskapai penerbangan milik Uni Emirat Arab, yakni Etihad Airways, mengatakan tengah mengaudit pilot-pilot yang mengantongi lisensi terbang keluaran Pakistan. 

"Kami bekerja erat dengan Otoritas Penerbangan Sipil Umum Uni Emirat Arab (GCAA) untuk memverifikasi kualifikasi dan lisensi pilot Pakistan yang dipekerjakan oleh Etihad,” ujar juru bicara Etihad, Kamis. "Meski dapat mengkonfirmasi keaslian lisensi pilot-pilot ini, kami juga melakukan uji tuntas lebih lanjut dengan audit tambahan.”

Sementara GCAA dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Kamis mengatakan sedang meninjau ulang daftar mereka guna memastikan tidak ada "lisensi mencurigakan yang dikeluarkan oleh Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan” yang memasuki sistem.

GCAA mengatakan pihaknya telah melakukan kontak dengan otoritas Pakistan tetapi tidak mengatakan lebih lanjut apakah mereka akan mengambil tindakan awal terhadap pilot dengan lisensi yang dikeluarkan di negara tersebut.

Sehari sebelumnya, Vietnam juga mengumumkan penangguhan izin terbang terhadap 12 pilot Pakistan yang bekerja di negara itu.

ae/as (reuters)