1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Malta Jual Kewarganegaraan Untuk Orang Kaya

Christian Ignatzi17 November 2013

Perdana Menteri Malta Joseph Muscat ingin menarik pengusaha berinvestasi di negaranya. Warga asing bisa membeli kewarganegaraan Malta seharga 650 ribu Euro.

https://p.dw.com/p/1AINx
Foto: picture-alliance/dpa

Siapa yang punya cukup uang, bisa menjadi warga negara Malta tanpa masalah birokrasi. Dengan membayar 650 ribu Euro, orang dengan cepat bisa mendapat paspor Malta. Pemegang paspor ini akan memiliki banyak keuntungan, karena Malta adalah anggota Uni Eropa. Jadi dia akan bebas bergerak dan berbisnis di seluruh kawasan Uni Eropa.

Ini yang dijanjikan Perdana Menteri Malta Joseph Muscat untuk menarik para orang kaya dan mengisi kas negara yang saat ini menghadapi kesulitan ekonomi. Muscat memperkirakan, setiap tahun dia bisa menarik 200 sampai 300 peminat. Itu berarti, Malta bisa menarik dana sekitar lebih dari 130 juta Euro setiap tahun.

Menjual kewarganegaraan untuk investor

Malta bukan satu-satunya negara yang punya gagasan menjual kewarganegaraan. Presiden Siprus Nikos Anastasiades bulan April lalu pernah mengumumkan akan memberi paspor Siprus kepada investor. Syaratnya, investor itu harus menanam uang sebanyak 3 juta Euro di Siprus.

Presiden Siprus ingin menarik para investor Rusia untuk berbisnis di negaranya. Siprus terkena dampak krisis keuangan dan sejak beberapa tahun terakhir mengalami kesulitan ekonomi. Banyak warga Rusia selama ini menyimpan uangnya di bank-bank Siprus yang menawarkan bunga tinggi. Tapi sejak krisis perbankan, banyak investor ingin meninggalkan negara itu. Selama ini, untuk mendapat kewarganegaraan Siprus orang harus menginvestasikan sedikitnya 15 juta euro selama lima tahun.

Jan Philipp Albrecht, politisi Partai Hijau di Parlemen Eropa menyebut praktek menjual kewarganegaraan itu "tidak tepat". "Ini sesuatu yang harus dipikirkan, kalau kewarganegaraan Uni Eropa bisa dijual begitu saja," katanya. Padahal masih banyak orang yang sudah lama tinggal di Uni Eropa dan belum mendapat kewarganegaraan. "Prosedur pemberian kewarganegaraan harus sama untuk semua," tandasnya.

Kebijakan naturalisasi berbeda-beda

Kebijakan naturalisasi di Uni Eropa memang berbeda-beda. Di Irlandia, orang bisa mendapat kewarganegaraan dengan melakukan investasi 500 ribu Euro untuk proyek publik di bidang pendidikan, kesehatan, seni dan olahraga. Di Portugal, orang akan mendapat ijin tinggal kalau membeli rumah, di Hungaria kalau membeli obligasi pemerintah.

Di Austria, pemerintah malah khusus menyewa biro konsultan "Henley & Partners" untuk melakukan promosi di kalangan orang kaya. Menurut undang-undang Austria, pemerintah berhak memberi kewarganageraan kepada orang "yang berjasa atau berprestasi besar, dan diharapkan tetap berprestasi besar, terutama untuk kepentingan Republik (Austria)". Menurut laporan media, undang-undang itu sudah digunakan pemerintah untuk memberi paspor kepada seorang pengusaha Arab dan penyanyi opera asal Rusia Anna Netrebko.

Bagi orang kaya, memang jauh lebih mudah mendapat paspor Uni Eropa daripada orang miskin. Banyak pengungsi dan pendatang yang harus menunggu sangat lama hanya untuk mendapat ijin tinggal. "Tapi politik naturalisasi belum jadi perdebatan serius di Uni Eropa", kata Jan Philipp Albrecht dari Partai Hijau. Jadi, negara seperti Malta atau Siprus tetap bisa menjual kewarganegaraan.