1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mandat Atalanta Diperpanjang

18 Desember 2009

Kamis malam (17/12) parlemen Jerman perpanjang mandat bagi misi "Atalanta" yang dipimpin UE. Jerman saat ini mengikutsertakan sebuah fregat dan 240 tentara dalam misi itu.

https://p.dw.com/p/L7yL
Fregat "Bremen" yang ikut dalam misi AtalantaFoto: PIZ Marine

240 tentara Jerman di kapal perang perusak bernama "Bremen" akan melewati Hari Natal di Samudra Hindia, di bawah suhu 30°. Mereka adalah bagian dari misi Uni Eropa "Atalanta", yang akan mengamankan wilayah laut di sekitar Tanduk Afrika. Setahun setelah dimulainya misi tersebut, Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle menarik neraca positif. Di depan parlemen Bundestag Westerwelle mengatakan sejumlah serangan terhadap kapal barang berhasil dicegah.

Di samping itu semua kapal laut dari Program Pangan Dunia (WFP) berhasil membawa bantuannya ke Somalia tanpa kekurangan apapun. Westerwelle menambahkan, "Ini juga perlindungan bagi kita. Ini adalah perlindungan untuk kapal laut kita, untuk rute perdagangan kita, dan ini juga perlindungan bagi orang-orang di Somalia, supaya bantuan dapat menjangkau mereka."

Pro dan Kontra

Bantuan WFP memungkinkan lebih dari tiga juta orang di Somalia dapat hidup , demikian dikatakan Thomas Kossendey, sekretaris negara di departemen pertahanan Jerman. Ia menjelaskan, "Sejak misi Atalanta dimulai, lebih dari 120 pembajakan berhasil dicegah. Lebih dari 70 bajak laut dapat diserahkan dan dihadapkan ke pengadilan di Kenya. Dan saya pikir, jumlah serangan yang sukses juga menjadi bukti, bahwa kita bekerja dengan baik di sana."

Tetapi hanya dengan 30 kapal orang tidak dapat mengharapkan mujizat. Demikian dikatakan Kossendey. Daerah tempat mereka ditugaskan di sekitar Tanduk Afrika sangat luas, dan sekarang bajak laut beroperasi di daerah yang lebih jauh lagi dari pantai Somalia. Bagi Partai Kiri di parlemen Jerman ini adalah bukti, bahwa misi itu tidak berguna.

EU-Mission "Atalanta"
Marinir Jerman yang ikut dalam misi di bawah pimpinan Uni Eropa.Foto: picture-alliance/ dpa

Niema Movassat dari Partai Kiri menjelaskan penolakan fraksi partainya demikian: "Menurut Kantor Maritim Internasional jumlah pembajakan tetap meningkat walaupun ada kehadiran militer. Bajak laut memperluas daerah serangannya dan menggunakan makin banyak kekerasan. Sehingga spiral kekerasan meningkat sejalan dengan ditambahnya peranan militer."

Mandat bagi Tentara Jerman

Di dalam peranan militer ini juga termasuk keikutsertaan Jerman dalam operasi Enduring Freedom. Ini adalah penempatan lain marinir Jerman, yang juga berlokasi di sekitar Tanduk Afrika. Dalam kesepakatan saat pemerintah koalisi baru dibentuk, pemerintah Jerman berjanji akan meneliti kedua mandat ini dan kemungkinan akan mengurangi jumlahnya.

Tetapi sekarang itu tidak disinggung sama sekali. Inilah yang paling dikiritik Partai Hijau. Pembicara dari semua fraksi menekankan, penyebab adanya bajak laut harus diperangi. Yaitu kekerasan dan keadaan politik Somalia yang tidak stabil serta kesengsaraan rakyatnya.

Nina Werkhäuser / Marjory Linardy

Editor: Miranti Hirschmann