1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mantan Perdana Menteri Timor Leste bebas dari tuduhan

Nuel Costa6 Februari 2007

Berkaitan dengan kerusuhan tahun lalu, mantan Perdana Menteri Timor Leste Mari Alkatiri mengatakan, pemberitahuan bebas dari tuduhan diterima dari Kejaksaan Agung Timor Leste. Sementara wakil Jaksa Agung, Timor Leste, Ivo Valente membantah informasi tersebut. Sebuah masalah administratif?

https://p.dw.com/p/CP97

Dalam konferensi pers di Dili hari Senin, Mari Alkatiri mengungkapkan:

“Saat ini saya hadir di sini untuk menginformasikan, bahwa hari ini juga saya baru menerima sebuah notifikasi dari Kejaksaan Agung, menutup proses kriminal yang ditujukan kepada saya, dengan alasan yang jelas bahwa tidak ada bukti untuk menindaklanjuti proses ini ke depan, tidak ada bukti untuk menuntut ke pengadilan.”

Demikian dikatakan mantan Perdana Menteri Timor Leste, Mari Alkatiri. Dalam konferensi pers itu, Alkatiri memuji proses hukum di Timor Leste yang menempatkan hukum di atas semua orang. Ia menyatakan, pihaknya telah menjalankan kewajibannya dan hari ini bebas dari tuduhan.

Di pihak lain, Wakil Jaksa Agung Ivo Valente yang dihubungi secara terpisah mengatakan bahwa Alkatiri menerima keterangan itu langsung dari Hakim Internasional tanpa pengetahuan dari Kejaksaan Agung. Pihaknya justru baru mengetahui adanya notifikasi dari hakim internasional setelah mendengar pernyataan Alkatiri. Sementara itu menurut pengamat Hukum Jose Luis Oliveira, Timor Leste tidak mengenal proses hukum semacam ini. Menurut Jose Luis Oliveira, notifikasi tersebut harus disampaikan oleh Kejaksaan Agung dan bukan dari yang bersangkutan.

Alkatiri mengundurkan diri dari jabatannya Juni tahun lalu, ketika merebak dugaan bahwa ia mempersenjatai pasukan milisi yang ditugasi membunuh lawan politiknya. Tuduhan ini terlontar sehubungan pemecatan sepertiga anggota militer Timor Leste yang mengecam diskriminasi etnis dalam tubuh militer itu. Ketika itu, mantan Menteri Pertahanan Rogerio Lobato yang juga ditahan berdasarkan tuduhan sama, mengimplikasikan Alkatiri dalam aktifitasnya. Konflik itu kemudian melebar menjadi kerusuhan berdarah yang menyebabkan ratusan ribu warga Dili dan sekitarnya mengungsi.

Mundurnya Alkatiri, membantu meredakan konflik itu. Penggantinya, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Jose Ramos Horta meminta bantuan internasional dalam masalah keamanan. Penyelidikan terhadap kasus itupun dilakukan bersama wakil dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Partai Fretilin menyambut pernyataan itu sebagai kemenangan. Mari Alkatiri sampai sekarang masih menjabat Sekretaris Jendral partai itu. Dibebaskannya Alkatiri dari tuduhan berarti ia bisa mencalonkan diri sebagai kandidat pemilihan Presiden Timor Leste yang akan berlangsung awal April mendatang. Presiden saat ini, Xanana Gusmao sudah menyatakan tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan mendatang.