1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

"Mari kita berdialog"

1 Maret 2016

Keragaman makin sering dipelintir jadi isu sempit untuk kepentingan golongan atau pihak tertentu dan memicu anarki. Untuk itu DW mengajak Anda berdialog.

https://p.dw.com/p/1I4JF
#DWNesia

Indonesia dengan 250 juta penduduknya, memiliki keragaman etnis, budaya, agama dan haluan politik. Sebagai negara demokratis dengan populasi warga beragama Islam terbesar di dunia, Indonesia menjadi panutan bagi negara-negara lain yang memiliki populasi mayoritas Muslim. Karena itu, kita harus tunjukkan, warga Indonesia juga bisa menghargai demokrasi, pluralisme dan perbedaan pendapat.

Multietnis, multibudaya, multiagama dan multipartai juga berarti adanya perbedaan pandangan dalam menyikapi berbagai tema atau arus utama di Nusantara. Kita juga menyadari, sering perbedaan pendapat ini direkayasa, dimanfaatkan atau diinstrumentalisasi oleh individu, kelompok kepentingan atau partai sehingga menjadi ancaman. Tafsiran sepihak dan sempit juga kerap memicu radikalisasi, sikap tidak toleran atau perilaku anarkis.

Padahal keragaman, perbedaan pendapat dan cara memandang persoalan merupakan potensi besar dan bukan ancaman dalam wacana demokrasi. Jika kita bisa berdiskusi dan berdialog dengan sehat, berkepala dingin dan logis, beragam pendapat itu justru akan memperkokoh rasa kebangsaan dan demokrasi di Indonesia.

Untuk itu, Deutsche Welle mengajak Anda berdiskusi dan berdialog. Lewat tulisan-tulisan yang kami tampilkan di laman DW kami menunggu tanggapan, saran, komentar dan kritik Anda. Karena hanya dengan berdiskusi kita bisa mencapai pemahaman lebih mengenai kekayaan cara pandang. Karena dengan berdialog sehat dan logis, kita tidak lagi memaksakan kehendak, sepihak atau bertindak anarkis.

Jadi, ajakan kami adalah, Ayo kita mulai berdialog dan berdiskusi lewat DW.

Agus Setiawan

Kepala Redaksi DW Indonesia