1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

250311 Mass Customization

3 Mei 2011

Mass Customization atau produk sesuai pesanan yang dibuat secara massal saat ini tengah menjadi trend. Penawarannya sangat beragam, dari sepatu olah raga, parfum hingga coklat.

https://p.dw.com/p/118DD
Gambar simbol produk coklatFoto: AP

Coklat yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan coklat di Berlin, Chocri, sangat unik. Kombinasinya seperti potongan pepaya yang dibubuhi daun kanabis lalu disalut coklat. Atau coklat dengan manisan buah yang dibubuhi debu emas, atau coklat dengan rasa kacang wasabi, cabai dan merica jingga. Intinya, setiap coklat yang dipesan merupakan produk eksklusif dan harganya berkisar antara 4 hingga 6 Euro. Setidaknya ada 27 milyar macam kombinasi yang bisa dipilih oleh para pelanggan. Michael Bruck, Direktur Chocri mengatakan seaneh apapun kombinasi coklat yang diminta, mereka tetap melayaninya:

Sebagai perusahaan yang baru berdiri dua setengah tahun lalu, mereka menawarkan produk coklat organik yang bisa dipilih dengan kombinasi rasa pilihan sesuai selera lewat internet. Para pelanggan dapat memilih 80 macam isi yang dapat dikombinasikan dengan 4 macam coklat berbeda. Gagasan ini lahir dari kebutuhan, lalu timbul inspirasi untuk menjalankan bisnis.

Makanan yang dikombinasi sesuai permintaan ini sedang trend, dimulai dengan sereal, minuman keras hingga teh. Istilahnya, Mass Customization atau produk masal individual yang harganya terjangkau. Juga pada sektor gaya hidup penawarannya berkembang, seperti tas, sepatu atau baju dengan gaya individual. Di Berlin sendiri, ada sekitar 30 perusahaan dengan konsep Mass-Customization.

Profesor Frank Piller, pengamat bisnis Jerman, mengakui konsep ini tengah diminati pasar, "Sekarang orang melihat, sejak satu dua tahun belakangan ini produk Jerman dengan konsep individual menjadi sangat kuat di pasaran. Kami melihlat, kita memiliki gaya hidup individual, juga bentuk bentuk kerja yang individual. Budaya masyarakat kita juga makin beragam. Dengan begitu, keinginan juga berkembang, untuk memiliki produk yang lebih individual. Kami mengetahui, segala yang memberi banyak kemungkinan memiliki lebih sedikit kemampuan untuk berkompromi."

Bagi mereka yang sulit memutuskan pada banyak pilihan, bisa juga memilih dan memesan wewangian lewat internet. My parfum adalah sebuah perusahaan di Berlin, yang produknya dapat dibeli dengan harga terjangkau, memulai bisnis ini sejak 2 tahun lalu. Direktur My Parfüm Matti Niebelschütz menyebut beragam kombinasi dalam menciptakan parfum idaman, "Terdapat sekitar 28 milyar kemungkinan kombinasi yang memungkinkan untuk menggabungkan aroma. Ada Aqua, bergamot, lemon; bunga lily, jeruk, jeruk sunkist, peach, apel, melati, mawar, ylang ylang, geraniun, musk, cendana..."

Inti dari perusahaan ini: desainer aroma virtual. Programnya menawarkan berbagai kombinasi dengan memandu dalam pemilihan campuran parfum yang diinginkan. "Tantangannya adalah bagaimana mengembangkan sebuah laman intenet, di mana orang dapat memesan wewangian sesuai keinginan, tanpa ada kesempatan menciumnya. Sehingga kami memandu dengan banyak gambar, lengkap dengan keterangan dan kesan kesan pelanggan kami," ungkap Matti Niebelschütz.

Tidak hanya jenis wewangian, tapi juga bentuk botol, nama, bahkan warna parfum bisa dipilih. Siapa yang tidak menyukai hasil akhir dari parfum yang dipilih, uangnya dikembalikan. Dengan konsep ini My Parfum akan mencoba menerobos pasar Amerika.

Christine Bayer/Miranti Hirschmann

Editor: Luky Setyarini