1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Media Australia dan Hongkong Bahas Debat Pilpres Ke-4

1 April 2019

Topik pertahanan keamanan dan hubungan internasional terutama menjadi sorotan. Jokowi dianggap lebih positif dalam berargumen.

https://p.dw.com/p/3G0ID
Indonesische Präsidentschaftskandidaten Widodo und Subianto
Foto: Reuters

Debat ke-empat Pilpres 2019 yang telah berlangsung Sabtu (30/03), membahas tema bidang ideologi, pertahanan keamanan, pemerintahan dan hubungan internasional. Meski tidak ada yang baru dalam penyampaian visi dan misi, debat yang hanya diikuti oleh calon presiden tersebut berlangsung jauh lebih sengit dari debat-debat sebelumnya.

Beberapa media internasional turut memberitakan keberlangsungan debat ke-empat tersebut. Media Australia „The Age" dalam laman theage.com.au membahas dan menganalisis poin-poin debat yang disampaikan kedua calon presiden. Dengan kepala berita "Optimisme Jokowi ungguli impuls Prabowo yang lebih pesimis", penulis James Massola mengklaim nampak perbedaan yang kontras antara kedua calon presiden terutama pada tema debat pertahanan keamanan dan hubungan internasional.

Pernyataan Prabowo yang mengritik kekuatan pertahanan Indonesia, militer Indonesia lemah, dan menyebut diplomasi Indonesia "hanya senyum-senyum" dianggap sebagai suatu bentuk pesimisme. Sementara Jokowi, yang dengan tegas menjawab "serangan" yang dilontarkan padanya dan memberikan argumentasi berdasar fakta, menimbulkan persepsi positif. Penulis mendapatkan kesan kontras pada pernyataan dalam debat kedua calon presiden. Menurutnya Jokowi muncul sebagai sosok yang lebih multilateralis dan internasionalis sementara Prabowo menawarkan visi yang lebih mengisolasi bangsa. "Hari Sabtu malam, Presiden Indonesia muncul sebagai tokoh yang lebih multilateralis dan internasionalis, sementara penantangnya menawarkan visi yang lebih isolasionistis," tulisnya.

Sementara itu, media South China Morning Post dengan kepala berita "Kandidat presiden Joko Widodo, Prabowo Subianto berselisih mengenai kebijakan pertahanan menjelang pemilu Indonesia" mengkritisi tidak dibahasnya topik-topik hubungan internasional yang krusial dalam debat.

Media yang bermarkas di Hongkong tersebut menyatakan "Meskipun tema perdebatan mengenai pertahanan, keamanan dan hubungan internasional, kedua kontestan menghindari menarik tema investasi Cina dan penahanan Muslim di Uygur ke dalam perdebatan, demikian juga ketika mereka membahas peran Indonesia dalam menekan Myanmar terkait masalah eksodus warga Muslim dari negara bagian Rakhine."

Putaran ke-lima debat presiden, yang juga menjadi debat terakhir, akan berlangsung pada 13 April 2019. Debat yang diikuti kedua calon presiden dan wakil presiden tersebut akan membahas tema ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta industri.

na/hp (The Age, scmp)