1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

151211 EU Russland

15 Desember 2011

Rusia bersedia memberikan dukungan bagi negara-negara di zona mata uang Euro. Demikian hasil pertemuan pemimpin negara-negara Uni Eropa dengan Presiden Rusia Medvedew di Brussel, Belgia, hari Kamis (15/12).

https://p.dw.com/p/13TPx
Foto: DW-Montage/Bilderbox.de

Rusia bersedia memberikan dukungan bagi negara-negara di zona mata uang Euro yang dililit utang, lewat Dana Moneter Internasional (IMF). Tetapi ia tidak memberikan persetujuan resmi, dalam pembicaraan dengan Ketua Dewan Eropa, Herman Van Rompuy dan Ketua Komisi Eropa, José Manuel Barroso di Brussel.

Symbolbild Zerbrochene Euromünze
Uni Eropa butuh bantuan untuk atasi krisis keuanganFoto: egeneralk - Fotolia

Penasehat Medvedev, Arkadi Dvorkovitsh sebelumnya menjelaskan, 10 milyar Dolar adalah jumlah yang paling sedikit. Tetapi Moskow bersedia menyediakan dana lainnya sejumlah 10 milyar Dolar lewat IMF. Medvedev mengemukakan, bagi Rusia juga penting, jika Uni Eropa tetap menjadi kekuatan politik dan ekonomi. Separuh perdagangan Rusia dengan luar negeri diadakan dengan Uni Eropa. Selain itu, 40% persediaan dana Rusia disimpan dalam mata uang Euro.

Pemilu Parlemen Rusia

Selain masalah stabilisasi Euro, turut dibahas dalam pertemuan itu soal pemilu yang baru-baru ini digelar di Rusia. Pemilu parlemen Rusia dianggap banyak kalangan berjalan dengan tidak bersih.

Werner Schulz, dari Partai Hijau, yang sejak bertahun-tahun bersikap keras terhadap Rusia dalam menghadapi pelanggaran hak asasi manusia di Rusia, mengatakan, "Dari hasil pengamatan Parlemen Eropa, kami menyimpulkan adanya manipulasi dalam pemilu parlemen Rusia. Dan kami menuntut pembatalan pemilu itu dan diselenggarakannya pemilu baru dan keikutsertaan partai lain yang yang sampai sekarang belum terdaftar."

Proteste in Russland
Demonstrasi di Moskow, Sabtu (10/12), mengecam kecurangan pemilu parlemen RusiaFoto: picture alliance / dpa

Akan tetapi Werner Schulz tidak turut duduk dalam KTT Uni Eropa Rusia kali ini. Namun bagaimanapun baik Pejabat Urusan Luar Negeri Catherine Ashton, Presiden Dewan Eropa van Rompuy atau Presiden Komisi Eropa Barosso tidak menuntut Rusia untuk membatalkan pemilu lalu. Walaupun mendapatkan kritikan, Ashton sudah membangun jembatan mendekatkan diri pada Presiden Rusia Medvedev. Ashton menyambut baik pernyataan Medvedev untuk menyelidiki penyimpangan dalam pemilu. Juga pemerintah Rusia cukup bersikap wajar dalam pmenghadapi demonstrasi besar di akhir pekan lalu.

"Warga Rusia menyampaikan tuntutan mereka dengan jelas, yang tidak dapat begitu saja dikesampingkan. Baik Presiden Medvedev maupun Perdana Menteri Putin mengerti tuntutan ini," dikatakan Cathrine Ashton.

Penghapusan Visa

Dalam KTT kali ini, Rusia kembali mengajukan tema penghapusan visa bagi warga Rusia untuk memasuki Uni Eropa. Pada dasarnya ini mengenai masalah diberlakukananya paspor biometrik dan keamanan yang lebih ketat terhadap pemalsuan dokumen Rusia.

Martin Bohne/rtr/afp/YF/ML                                                                 

Editor: LS/AP