1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Melacak Penyebab Sakit kepala

30 Januari 2018

Sakit kepala jadi gangguan kesehatan yang diidap jutaan orang. Dunia medis mengenal sekitar 200 jenis sakit kepala dengan beragam penyebab. Jerman secara intensif meriset penyebab serta terapi sakit kepala dan migren.

https://p.dw.com/p/2rk6D

Melacak Penyebab Sakit Kepala Berat

Ibaratnya ditusuk dan dipukul-pukul. Tiga juta orang di Jerman menderita sakit kepala setiap hari. Ini beberapa pengakuan pengidap sakit kepala berat: "Sejujurnya, lumayan sering. Terutama di masa ujian, dan segala upaya tak ada gunanya."

"Malam hari kadang saya sakit kepala. Saya pikir itu karena sepanjang hari saya kurang minum."

"Saya biasanya minum obat kemudian tidur. Pokoknya ke tempat tidur, tenang sepenuhnya, jendela ditutup juga kerainya."

Akibat stres, di otak timbul semacam korsleting. Neuro-transmiter (senyawa organik yang membawa sinyal di antara sel saraf) dilepaskan oleh tubuh, yang menyebabkan reaksi radang pada arteri kulit otak. Arteri membengkak dan menyebabkan denyut dan rasa seperti dipukul-pukul, ciri khas sakit kepala. Ada banyak macam sakit kepala. Migren adalah bentuk yang terburuk.

Barbara Lindenthal-Sachs menderita migren selama puluhan tahun. Ini sangat membebani hidupnya: "Sangat mengganggu. Karenanya saya dulu merasa sakit berat dan dalam keadaan menderita. Saya benar-benar putus asa", ujarnya.

Riset pemicu sakit kepala

Beberapa tahun lalu, untuk pertama kalinya ia datang ke pusat penelitian "nyeri" di Klinik Universitas Freiburg. Terapi sakit kepala dimulai dari mencari penyebab rasa sakit.

Peter Behrens dokter spesialis rasa sakit di Rumah Sakit Universitas Freiburg menjelaskan:" Penyebab yang bisa didefinisikan adalah stres. Tepatnya perasaan memiliki beban berat yang subyektif. Pada perempuan yang juga berperan adalah perubahan hormon di tubuh dan perubahan ritme tidur dan makan."

Banyak pasien memakan obat. Tapi jika terlalu sering dimakan, tablet juga bisa menyebabkan sakit kepala. Barbara Lindenthal-Sachs sudah mencoba berbagai metode mengatasi migren:

"Obat paten, pengobatan alamiah, pengobatan alternatif, yoga, terapi pemusatan perhatian, olah raga teratur, Magnesium... saya tidak hafal. Pokoknya saya pernah buat daftarnya. Selembar kertas penuh berisi ide menangani sakit kepala", papar Barbara Lindenthal-Sachs.

Terapi berbeda tergantung penyebab

Apa yang bisa dilakukan? Obat ringan atau minyak pepermint sederhana bisa menolong sakit kepala ringan. Tapi migren perlu penanganan berbeda. Termasuk terapi individual seperti pengurangan stres dan olah raga. Sejak beberapa tahun lalu, Botox juga digunakan untuk menangani migren.

Spesialis rasa sakit Peter Behrens menjelaskan lebih lanjut: Ini tonggak penting. Fundamen yang secara medis yang mendukung penanganan rasa sakit yang sangat membebani pasien. Yang paling penting, jika terjadi penggunaan obat terlalu banyak, maka harus dihentikan atau sedikitnya dikurangi dosisnya."

Saling tukar pengalaman antara para penderita dapat membantu penanganan. Heinz Postleb mendirikan grup penderita sakit kepala dan migren. Ia sendiri sejak beberapa tahun lalu terbebas dari rasa sakit:

Heinz Postleb ketua kelompok mandiri untuk bantuan sakita kepala dan migren menjelaskan: "Hingga kini apa penyebab sebenarnya dari sakit kepala akut dan migren berat  tidak ada yang tahu. Bagi saya pada prinsipnya tidak masalah. Saya tidak sedih kehilangan migren. Sekarang keadaan saya sangat baik."

Migren juga diwariskan secara genetis dari generasi ke generasi. Anak- anak dan cucu Heinz Postleb juga menderita migren.

(DW Inovator)