1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Melawan Panas Dengan Rok

Lyndsey Melling29 Juli 2013

Sejumlah langkah ekstrem ditempuh untuk mengatasi gelombang panas yang melanda dunia akhir-akhir ini. Para siswa di Wales, dilarang memakai celana pendek ke sekolah, memilih rok untuk melawan panas.

https://p.dw.com/p/19EhV
Foto: picture-alliance/AP

Sebuah revolusi kecil tengah berlangsung di Wales. Remaja lelaki memakai rok untuk melawan cuaca panas. Berawal dari Swansea, kini remaja di Cardiff mulai berlaku sama.

Awalnya sejumlah siswa di sekolah tinggi Gowerton di Swansea tidak dapat lagi menerima suhu yang selalu di atas 30 derajat Celsius di Wales Selatan dalam beberapa minggu terakhir.

Karen Davies menjadi salah satu ibu yang khawatir akan kesehatan anak lelakinya, Stephen (15), akibat panas. "Anak saya pulang sekolah suatu hari setelah mengenakan celana panjang seragam sekolah dan dia pingsan akibat kepanasan."

Masinis kereta Swedia bekerja memakai rok sepanjang musim panas
Masinis kereta Swedia bekerja memakai rok sepanjang musim panasFoto: picture-alliance/AP

Protes Persamaan Hak

Layaknya ibu yang baik, Karen menemukan solusi. "Hari berikutnya saya menjahit celana pendek dari celana seragam Stephen, dan saat ia sampai sekolah saya ditelepon dan diberitahu kalau anak saya dihukum karena tidak memakai seragam yang pantas."

Di sekolah Stephen, anak lelaki dilarang memakai celana pendek, dan anak perempuan boleh mengenakan rok. Stephen menilai aturan ini tidak adil dan seksis. "Dalam kehidupan sehari-hari, perempuan punya dua pilihan, dan kami hanya satu. Itu bukan kesetaraan."

Kepada DW, Karen berkata, "Anak lelaki harus berolahraga di lapangan dengan celana pendek saat musim dingin, tapi tidak boleh pakai celana pendek pada musim panas, di mana logikanya?"

Solidaritas Memakai Rok

Pengalaman Stephen mendorong kreativitas teman-temannya. Bukannya memakai celana pendek, mereka lebih memilih memakai rok. Beberapa hari kemudian, sekelompok remaja berusia 14-15 tahun dari sekolah tinggi Whitchurch dekat Cardiff, ibukota Wales, ikut memakai rok sebagai wujud protes.

Mereka bahkan melewati koridor sekolah seraya meneriakkan "Kami ingin memakai celana pendek" sebelum ditegur pihak sekolah bahwa mereka harus memakai celana panjang.

Lelaki memakai rok diterima di negara lain, seperti lelaki Skotlandia dengan kilt
Lelaki memakai rok diterima di negara lain, seperti lelaki Skotlandia dengan kiltFoto: picture-alliance/dpa

Sekolah tinggi Gowerton mengeluarkan pernyataan berikut kepada DW: "Kalau para siswa mau mengubah kebijakan seragam, silahkan.. Kami akan meneruskan ke dewan siswa dan tim manajemen senior yang kemudian dapat mendekati badan pengatur untuk mengambil keputusan."

Namun Karen beranggapan perubahan akan terlambat untuk melawan gelombang panas yang saat ini terjadi. Protesnya berlanjut dengan melarang Stephen pergi ke sekolah sepanjang musim panas.

Tidak Hanya di Wales

Di Swedia akhir Mei lalu, para masinis kereta di Stockholm memilih memakai rok untuk menentang kebijakan seragam kerja, yang juga melarang mereka untuk mengenakan celana pendek saat cuaca panas.

Tahun lalu di Jerman, seorang lelaki di sebuah kota kecil protes dengan memakai rok untuk mendukung pilihan anak lelakinya untuk memakai gaun saat musim panas, dan juga sebagai upaya mendorong kesetaraan dan kebebasan bagi setiap orang untuk memilih pakaian sendiri, terlepas dari konvensi jenis kelamin.

Di negara lain, lelaki memakai rok menjadi bagian dari pakaian tradisional. Di Asia, seperti Myanmar, sarung digunakan baik oleh lelaki maupun perempuan. Tak jauh dari Wales, kaum lelaki Skotlandia juga menggunakan rok yang disebut kilt.