1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Melawat ke Cina, PM India Jalani Misi Sulit

Srinivas Mazumdaru15 Mei 2015

Kunjungan PM India, Modi ke Cina diwarnai sikap saling curiga terkait isu ekonomi dan geopolitik. Namun pengamat meyakini, kedua negara membutuhkan dukungan satu sama lain untuk memperluas pengaruh di kawasan

https://p.dw.com/p/1FQ5G
Indien China Modi bei Li Keqiang
Foto: Reuters/Kyodonews/K. Fukuhara

Kesempatan langka menunggu Narendra Modi di Cina. Dalam kunjungannya selama dua hari, perdana menteri India itu berpeluang memperbaiki hubungan antara New Delhi dan Beijing yang diliput saling curiga.

Buat mengawali misi panjang itu Modi akan singgah ke kampung jalaman Presiden Xi Jinping di Shaanxi. Xi September 2014 silam melakukan kunjungan serupa dengan melawat ke kota kelahiran Modi di negara bagian Gujarat.

"Ia (Modi) ingin awal baru dalam hubungan India dan Cina," ujar Gauri Kjandekar, Direktur Penelitian di lembaga Think Tank, Fride. Kesan tersebut memang muncul dalam kicauan yang dikirimkan Modi lewat layanan pesan pendek Cina, Weibo. "Stabilitas, kemajuan dan kemakmuran," di Asia, tulisnya ihwal harapan dalam hubungan kedua negara.

Isu Ekonomi dan Perbatasan

India saat ini mencatat defisit perdagangan sebesar 30 miliar US-Dollar terhadap Cina. Serupa dengan Cina, perusahaan India berharap kemudahan akses ke pasar dalam negeri milik jiran. Tidak diragukan, Modi dan Xi akan menjalin kerjasama ekonomi bernilai besar.

Tapi di luar isu ekonomi, kedua negara masih berkutat dengan rasa saling curiga. Tumpang tindih klaim di wilayah perbatasan sejauh 2500 kilometer hingga kini belum selesai. Sementara Cina mengaku memiliki negara bagian Arunachal Pradesh di selatan Tibet, India mengklaim Aksai Chin yang berbatasan dengan Kashmir.

Memang sejauh ini konflik perbatasan antara dua raksasa Asia itu tidak pernah benar-benar memanas. Kecuali sejumlah insiden kecil, tidak ada konfrontasi langsung antara militer kedua negara yang pernah dicatat sejak perang perbatasan 1962.

Dua Raksasa Saling Curiga

Namun kecurigaan tetap ada. "Itu disebabkan oleh tidak adanya komunikasi langsung, perbedaan budaya, nasionalisme yang menguat di kedua negara dan ambisi memperluas pengaruh di wilayah," ujar Chietgj Bajpaee, analis keamanan di King's College London.

India misalnya berang atas pertalian erat antara Cina dengan rivalnya Pakistan. New Delhi berharap Cina akan "mengakhiri kerjasama dengan Pakistan atau setidaknya meyakinkan Islamabad agar memperkuat upaya mengatasi geliat terorisme di Kashmir," ujar Liu Zongyi dari Shanghai Institutes for International Studies (SIIS)

Beijing sebaliknya tidak menutupi sikap antipatinya terhadap hubungan India dengan Amerika Serikat, Jepang dan Vietnam yang notabene besebrangan dengan Beijing dalam berbagai isu.

"Cina tidak menginginkan campur tangan India dalam konflik teritorial di Laut Cina Selatan dan Timur," imbuh Liu. Namun sang analis juga meyakini, kedua negara membutuhkan dukungan satu sama lain demi mewujudkan ambisi menjadi negara adidaya dunia.

Map India China disputed borders
Konflik perbatasan antara India dan Cina


rzn/hp