1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Memberantas Peredaran Narkoba dengan Teknologi Terkini

Anke Hillmann14 Desember 2013

Zat-zat ilegal tak hanya merusak fisik setiap pengguna, tapi peredarannya juga membiayai organisasi kriminal internasional. Bea cukai Jerman bekerjasama dengan peneliti untuk mengurangi perdagangan narkoba.

https://p.dw.com/p/1AZmJ
Foto: DW/W. Dick

Kriminalitas terjadi tanpa mengenal perbatasan. Polisi Jerman juga tidak kenal lelah mengejar geng kriminal internasional. Senjata rahasia yang digunakan: teknologi terkini.

Setiap tahun pelabuhan Hamburg kedatangan 9 juta ton kargo dari seluruh penjuru dunia. Sayangnya jalur laut juga dimanfaatkan para pengedar narkoba. Di sini pernah ditemukan 11 kilogram kokain dari Amerika Selatan. Itulah mengapa petugas bea cukai Dieter Lendzewski mencari narkoba selundupan setiap hari.

"Di belakang sana...," ujar Dieter Lendzewski, seorang petugas bea cukai di tengah patroli dalam gudang penyimpanan kargo. "Muatan ini saya geledah karena datangnya dari Asia, biasanya heroin datang dari sana."

Pemeriksaan bahan pangan di pelabuhan Hamburg
Pemeriksaan bahan pangan di pelabuhan HamburgFoto: picture-alliance/dpa

Penciuman yang hebat

Ia dibantu oleh seekor anjing pelacak. Anjing tersebut dilatih untuk mendeteksi bau kokain, heroin, opium, hasis, amfetamin dan ganja.

"Anjing memiliki jauh lebih banyak sel penciuman ketimbang manusia. Bagian otak untuk menganalisa hasil penciuman juga lebih besar. Dan hidung anjing juga dapat mencium bau lebih intensif," jelas Lendzewski.

Muatan ini bersih, tapi anjing harus terus berlatih.

"Supaya anjing merasa berprestasi dari latihan ini, saya menyembunyikan obat bius di sekitar sini. Kita lihat hasilnya...," lanjut Lendzewski.

"Ia mencium baunya dan langsung berhenti. Begitu cepat. Sekarang saya hentikan... dan anjing mendapat mainannya. Hebat!"

Bagi si anjing, ini sebuah permainan. Bagi bea cukai Hamburg, anjing menjadi alat bantu tak tergantikan dalam melacak narkoba.

Selain teknologi tinggi, penciuman anjing juga menjadi andalan
Selain teknologi tinggi, penciuman anjing juga menjadi andalanFoto: DW/W. Dick

Deteksi secara akurat

Kokain kebanyakan diselundupkan lewat pelabuhan Hamburg. Usai ditemukan, spesimen langsung dikirim ke laboratorium. Thomas Gerres bertugas menganalisa karakteristik bubuk putih itu.

"Ini bisa jadi apa saja. Tepung, gula halus, atau kokain. Kami harus mengetesnya di laboratorium," ungkap Thomas Gerres, petugas laboratorium.

Thomas Gerres mencampurkan serbuk dengan pelarut. Jika mengandung kokain, cairan berubah biru. Namun hasil tes ini saja tidak cukup sebagai bukti.

"Tes awal tidak kuat di pengadilan, karena banyak kesalahannya, dan karena kasus di pengadilan amat banyak, kita harus punya bukti mutlak kalau ini kokain," papar Gerres.

Berkat teknologi canggih

Analisanya dengan spektrometri massa. Alat canggih ini memilah larutan serbuk menjadi unsur-unsur kimianya. Proses memerlukan panas hingga 280 derajat Celsius.

"Zat dibombardir dengan elektroda, molekul terurai, dan fragmennya dapat dianalisa oleh spektometri massa sesuai bobot," kembali Gerres menjelaskan.

Hasilnya tidak diragukan lagi, ini adalah kokain.

"Dengan alat ini juga dapat diketahui berapa banyak kokain yang terkandung, jadi parameter kedua kami, kuantitasnya serta konsentrasi kokain."

Hasilnya amat penting bagi penyidik bea cukai. Semakin murni kandungannya, semakin mungkin mereka berhadapan dengan bandarnya. Pengedar biasanya mencampur hingga kadar turun.

"Kalau kepemilikannya melebihi 5 gram kokain hidroklorida, ini tidak sedikit. Pelakunya akan diganjar hukuman penjara lebih berat," pungkas Gerres.

Sampai para pelaku diseret ke pengadilan, investigasi terus diintensifkan. Sasarannya, agar pelabuhan Hamburg bebas narkoba.