1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Memilih Penjara Daripada RS Jiwa

10 April 2012

Anders Behring Breivik, pelaku tunggal terorisme yang tahun lalu menewaskan 77 orang dalam serangan di Norwegia, mengaku puas atas hasil pemeriksaan psikiatris terbaru yang menyatakan bahwa dirinya waras.

https://p.dw.com/p/14aWV
Anders Behring Breivik mengaku melakukan perbuatan keji itu dengan sadarFoto: dapd

“Ia (Breivik-red) telah mengharapkan ini (hasil pemeriksaan-red)“ kata pengacara Breivik yakni Geir Lippestad, hari Selasa (10/04). Pernyataan ini disampaikan setelah ia bertemu dengan kliennya di tahanan.

Laporan terbaru mengenai kondisi kesehatan jiwa Breivik adalah alat yang sangat penting dalam kasus ini, kata Lippestad sambil menambahkan bahwa staf kesehatan yang selama ini mengamati kondisi kejiwaan Breivik di dalam tahanan akan menjadi saksi penting.

Penilaian terbaru ini bisa mempengaruhi hukuman yang harus diterima Breivik jika nanti terbukti bersalah. Jika dinyatakan sehat secara kejiwaan maka pelaku penembakan dan pemboman itu harus menghadapi hukuman penjara, bukan dikirim ke rumah sakit jiwa.

Dalam laporannya, dua psikiater yang ditunjuk pengadilan mengatakan bahwa Breivik tidak mengalami gangguan jiwa pada saat serangan tanggal 22 Juli tahun lalu. Mereka juga mencatat bahwa ada resiko besar bahwa pelaku akan mengulangi perbuatannya.

Temuan terbaru dua psikiater yakni Terje Torrisen dan Agnar Aspaas ini bertentangan dengan hasil pemeriksaan sebelumnya yang menyimpulkan bahwa Breivik gila dan menderita paranoid schizophrenia.

Torrisen dan Aspaas mengaku telah mewawancarai tersangka teroris itu selama 37 jam, dan sebagian besar sesi tanya jawab itu mereka lakukan terpisah satu lawan satu dengan Breivik.

Torrisen mengatakan ia dan Aspaas dengan suara bulat menilai bahwa Breivik waras. Torrisen dan Aspaas melakukan pengamatan sepanjang waktu selama tiga minggu di penjara tempat Breivik ditahan. “Pengamatan langsung atas Breivik memperkuat kesimpulan kami“ tambah Aspaas.

Sebelumnya Anders Behring Breivik, melalui pengacara dan surat terbuka ke surat kabar menegaskan bahwa dirinya waras, sambil mengatakan bahwa hukuman berupa perawataan di rumah sakit jiwa adalah sebuah nasib yang lebih buruk daripada kematian.

Breivik sejauh ini telah mengaku bahwa dirinyalah yang meledakkan bom di Oslo yang membunuh delapan orang pada tanggal 22 Juli 2011, dan kemudian menembak mati 69 orang di acara perkemahan musim panas di sebuah pulau dekat ibukota Norwegia itu. Ia mengaku bahwa aksinya ini dilakukan sebagai hukuman bagi pemerintah Norwegia atas kebijakannya yang dianggap pro imigran.

ab/ dpa