1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Robot di Rumah Sakit

30 Desember 2016

Pernahkah terbayang bahwa anda suatu saat akan dirawat atau bahkan menjalani operasi medis oleh robot? Sebuah rumah sakit di Jerman mulai memperkerjakan robot sebagai staf medis, tanpa perlu memecat pegawai manusia.

https://p.dw.com/p/2V3Kd
Belgien Liege Krankenhaus-Roboter namens Pepper
Foto: Getty Images/AFP/J. Thys

Para dokter bedah mengoperasi selama berjam-jam pasien menderita kanker usus. Selain perawat dan dokter bedah, di ruang operasi Rumah Sakit Augusta di Bochum juga ada robot. Namanya DaVinci. Ia mampu menggerakkan instrumen secara lebih teliti dibanding manusia.

Kepala bagian bedah Benno Mann mengarahkan robot. Setiap gerakan lengan robot pada tubuh pasien sesuai dengan gerakan Benno Mann, dan ketepatannya sangat tinggi. Robot juga tidak pernah lelah.

Dokter Benno Mann mengatakan, "Sayalah operatornya, dan akan terus begitu. Robot mempermudah pekerjaan saya, dan robot melaksanakan keinginan saya pada tubuh pasien secara tepat." 

Ia menjelaskan, kalau ia melakukannya secara konvensional, ia harus berdiri terus dalam satu posisi tertentu. Setelah dua, tiga jam ia tidak bisa melakukannya lagi. "Saya bergerak, kemudian mulai gemetar. Itu semua tidak mungkin terjadi di sini,“ jelasnya

Pada saat sama, di dapur staf sibuk bekerja. 1.200 porsi makanan disiapkan, setiap hari. Robot menjemput makanan di dapur, yang sudah diatur sesuai stasiun yang akan dikunjunginya. 

Robot kemudian membawa makanan ke pasien di berbagai stasiun, lewat lorong-lorong panjang di rumah sakit. Itu semua tanpa bantuan manusia. Robot bisa menghindari tabrakan dengan pasien atau staf. Ia juga bisa mencari jalan terbaik untuk sampai ke tujuan.

Setelah tiba, perawat akan mendapat pemberitahuan, bahwa sudah saatnya membagikan makanan kepada pasien. Perawat Katja Arns mengatakan, "Banyak pasien terpukau. Mereka selalu menunggu kedatangan robot, dan bertanya kapan makanan akan diambil, supaya mereka bisa melihat robot.“

Dengan menggunakan robot, rumah sakit menghemat 20 staf. Tapi cuma teorinya saja. Karena tidak ada staf yang dibebastugaskan. Tujuan penggunaan robot bukan penghematan pekerja.

Monika Borggrebe, kepala bagian personal Rumah Sakit Augusta memaparkan, "Seorang perawat yang punya sertifikat pendidikan, sekarang susah ditemukan di pasaran." Lebih baik jika mereka yang punya sertifikat dikonsentrasikan untuk membantu pasien. Tugas yang kurang penting diberikan kepada robot.

Dalam waktu dekat, tugas rutin seperti mengukur tekanan darah dan suhu tubuh nantinya juga akan didukung robot. Perawat akan mengukur suhu tubuh, tapi dokumentasinya dilakukan mesin secara otomatis. Jadi perawat akan punya lebih banyak waktu bagi pasien.

Penulis: Dan Hirschfeld (ml/as)