Mendongeng lewat Wayang Rajakaya di Berlin
Herlambang Bayu Aji, seniman asal Solo ini berkarya sampai ke Jerman. Wayangnya yang unik dikenal sebagai Wayang Rajakaya. Tokoh-tokoh wayangnya memiliki elemen hewan yang berbeda dalam satu tubuh.
Herlambang Bayu Aji
Berawal dari seni lukis, perjalanan karya membawa Bayu menekuni wayang lebih dalam lagi. Wayang karyanya dikenal dengan Wayang Rajakaya atau wayang binatang ternak berkaki empat, dua kaki untuk berdiri, dan dua kaki lain menjadi tangan. Berbeda dengan cerita wayang Purwa dengan kisah kepahlawanan Ramayana, kisah Rajakaya sering diadaptasi dari dongeng anak ala Grimm Bersaudara.
Menularkan nilai-nilai yang baik
Tentunya pada setiap lakon Wayang Rajakaya memiliki kisah dan pesan yang berbeda-beda. Pada kisah ‘‘Die Kuh‘‘ Bayu berkisah tentang Sarah, seekor sapi yang sombong. Kesombongan Sarah runtuh saat Tsunami menghancurkan kota. Dari situlah Sarah belajar dari nol untuk bangkit, belajar tegar, berani keluar dari zona nyamannya dan mengenal arti persahabatan.
Saat Sapi jadi tokoh utama
Bayu memang sering menjadikan sapi sebagai figur-figur lukisannya. Bagi Bayu, sapi itu menyimbolkan orang Indonesia, kuat, bergizi, sabar, organisme dengan potensi besar yang tidak digunakan dengan benar. Indonesia kaya sumber daya mineral, tambang, pemandangan indah, matahari dan energi yang tak terbatas, namun belum sejahtera. Korupsi masih kerap terjadi.
Mengenal Sarah
Salah satu figurnya, Sarah hidup sangat bahagia di pertanian. Di sana dia mendapatkan semua yang dia butuhkan, air, rumput, dan keamanan mutlak, Ia sangat sombong. Saat gelombang pasang melanda pertanian dan lahan, pertanian dan seluruh negara hancur. Sarah, sapi itu tetap hidup. Tidak ada rumput yang tersisa, semuanya berwarna coklat dan berlumpur. Dalam pelariannya, ia mengalami petualangan.
Mengenal Yu Segawon
Figur lain, Yu berarti Nyonya. Dulu Yu bekerja untuk petani yang arogan. Menjaga sawah, menghardik ayam, sapi, dan kambing agar bekerja lebih produktif. Yu tak menyukai pekerjaannya. Setelah bertemu Mbah Darmo, ‘Tuhan’ para hewan, Yu pun berubah menjadi anjing vegetarian yang tinggal di bukit nan tinggi. ‘’Memang aku nampak mengerikan tapi aku sangatlah penyayang, ramah, dan lucu,‘‘ ujar Yu.
Mengenal Rhino
Rhino mengunjungi lahan pertanian dan melihat Sarah yang menikmati rumput-rumput hijau yang begitu lezat. Rhino meminta rumput itu, tapi Sarah tidak memberikannya. Setelah Tsunami, Rhino bertemu lagi dengan Sarah yang sangat miskin, Rhino ingin menolong Sarah dan mengajaknya ke padang rumput suci, tapi Sarah lagi-lagi menolak. Meskipun selalu berniat baik dan ditolak, Rhino tidak pernah marah
Ekspresi penuh kolaborasi
Karena wayang adalah media pengungkapan ekspresi yang lengkap lewat rupa, sastra, musik dan teater, Bayu kerap berkolaborasi dengan Camilla Kussl(tengah) dan Dorle Feber(kanan). Bayu menulis sendiri lirik lagu, sedang Dorle membantu mengaransemen lagu tersebut. Bayu juga membawakan lagu-lagu karya Ki Narto Sabdo, Ngadimin, grup band Boomerang dan Iwan Fals, tergantung lakonnya.
Mendongeng dan belajar bahasa Jerman
Berwayang dengan bahasa Jerman diakui Bayu sulit. Meskipun begitu, Bayu tak gentar berproses. Bayu telah menghasilkan sekitar 200 wayang dengan bahan kulit, kertas, dan karton. Kini karya Seniman Solo ini pun kian digemari, tak hanya anak-anak tapi juga dewasa.
Linothek
Kini Bayu mengerjakan karya grafis cetak tinggi Lino cut menghasilkan rupa 'hewan dan imajinasi' atau AN_IMA(L )GINATION, makhluk yang memiliki perpaduan unsur hewan yang berbeda. Karya-karya ini akan terkumpul dalam Linothek akan dipinjamkan dengan persyaratan tertentu. Sehingga nanti setiap orang dapat menikmati karya Herlambang Baju Aji dengan lebih mudah dan murah tanpa harus memilikinya.