1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mengapa Angelina Jolie Jalani Mastektomi?

14 Mei 2013

Tema kanker payudara kembali menjadi perbincangan, setelah artis Angelina Jolie mengungkap telah melakukan pengangkatan kedua payudaranya sebagai upaya pencegahan terkena penyakit kanker.

https://p.dw.com/p/18XOr
Foto: Getty Images/Oli Scarff

Artis Angelina Jolie menulis tajuk di harian The New York Times yang berjudul "My Medical Choice" atau "pilihan pengobatan saya". Jolie menjelaskan ia memilih prosedur mastektomi ganda atau pengangkatan kedua payudara bukan karena ia telah menderita kanker, tapi ia adalah carrier (pembawa gen mutasi) BRCA1 yang meningkatkan resikonya terkena kanker payudara dan kanker rahim. 

Gen BRCA

Setiap sel dalam tubuh manusia mempunyai dua gen BRCA1 atau BRCA2, satu diwariskan dari orangtua. Seorang wanita yang telah menerima satu gen BRCA1 atau BRCA2 yang rusak dari satu orangtua dan satu gen yang sehat dari orangtua lainnya disebut sebagai pembawa dari gen BRCA yang rusak.

Walaupun hanya satu gen BRCA1 atau BRCA2 yang sehat diperlukan untuk membantu mencegah pertumbuhan sel-sel yang bersifat kanker, satu gen BRCA sehat yang tersisa mudah terkena kerusakan karena faktor-faktor lingkungan seperti racun-racun, radiasi, dan zat kimia lain. Perempuan yang membawa gen BRCA1 atau BRCA2 yang rusak, cenderung menjadi penderita kanker.

Angelina Jolie mit ihre Mutter
Angelina Jolie ibunya Marcheline Bertrand yang meninggal karena kanker rahimFoto: Reuters

Jolie, 37, menjelaskan resiko dari BRCA1 yang dialaminya: "Dokter memperkirakan resiko saya terkena kanker payudara adalah 87 persen dan kanker rahim 50 persen. Resiko ini berbeda-beda dalam setiap kasus." Hanya sedikit kasus kanker payudara yang diakibatkan oleh keturunan mutasi gen. Mereka yang gen BRCA1 mengalami kerusakan mempunyai 65 persen resiko terkena kanker. Ibu dari Jolie meninggal di usia 56 tahun karena kanker rahim.

Prosedur Mastektomi

Jolie memulai proses pengangkatan payudara dengan prosedur "nipple delay" yang tujuannya untuk memastikan tidak ada kanker payudara di balik puting. Prosedur pengangkatan kedua payudara ia jalani 27 April lalu, termasuk rekonstruksi payudara menggunakan implan.

"Saya ingin bercerita kepada perempuan lain, bahwa mastektomi bukanlah keputusan yang saya ambil dengan mudah", tulis Jolie. "Tapi saya bahagia dengan keputusan yang saya ambil. Dari 87 persen, resiko saya terkena kanker payudara kini tinggal lima persen. Saya bisa mengatakan kepada anak-anak saya, mereka tidak perlu takut kehilangan saya karena kanker payudara."

Mastektomi yang dijalani penderita ada bermacam jenisnya, tergantung dari kasus masing-masing individu. Mastektomi "nipple-sparing" hanya mengangkat jaringan payudara, tidak termasuk puting atau areola. Sementara mastektomi "skin-sparing" mengangkat seluruh bagian payudara. Terakhir, mastektomi "modifed radical" mengangkat seluruh payudara termasuk jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.

Krebs Früherkennung
Kanker payudara momok menakutkan bagi perempuanFoto: picture-alliance/dpa

Berdasarkan hasil beberapa penelitian, mastektomi pencegahan atau dikenal dengan istilah "prophilactic mastectomy" lebih sering ditemukan di Amerika Serikat dibandingkan negara lain. Dan jumlah perempuan yang memilih prosedur ini meningkat hingga 150 persen dari akhir tahun 1990an hingga pertengahan tahun 2000.     

vlz/hp (afp, rtr)