1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mengapa Davos Rajin Disambangi?

Manuela Kasper-Claridge20 Januari 2014

Setahun sekali ratusan wartawan berbondong-bondong menyambangi Davos. Udara dingin dan himpitan pengunjung adalah menu wajib yang tidak terelakkan. Salah seorang penulis DW menuliskan pengalamannya.

https://p.dw.com/p/1AtpB
Foto: dapd

Roti Kacang dari Graubünden, roti pir ala Davos dan fondue keju khas Swiss - Kafé Schneider sebenarnya menawarkan banyak hal buat memikat wisatawan yang berkeliaran antara Basel dan Zurich. Tapi kali ini, puluhan wartawan yang sejak pagi sudah berebutan tempat di balik meja-meja kayu itu lebih tertarik pada pekerjaan masing-masing ketimbang jamuan kuliner setempat.

Karena meja kerja adalah barang langka pada Forum Ekonomi Dunia di Davos tahun ini. Pusat pers lebih menyerupai kaleng ikan sarden: ratusan wartawan berjejalan memenuhi meja-meja kerja yang disediakan, sebagian mendarat di lantai yang dingin dan sibuk mengetik laporan di laptop masing-masing.

Dari Congress Centre perjalanan menuju pusat pers melalui jalanan beraspal di antara tumpukan salju. Siapa yang beruntung, bisa mendapat kendaraan mini yang bisa dipakai untuk golf. Sementara yang lain harus merapatkan kerah jaket buat menahan angin dingin Januari yang menusuk.

Logistik dan Cuaca

Biasanya para menteri atau gubernur bank sentral sudah mengantri diwawancara di dalam pusat pers. Tapi kali ini sebagian besar stasiun televisi ingin menampilkan suasana pegunungan sebagai latar belakang. Mereka pun diminta naik ke atap.

Nasib serupa menimpa Presiden Parlemen Eropa, Martin Schulz, tahun lalu. Politisi Sosialdemokrat itu menunggu selama 20 menit di tengah cuaca dingin. Sementara di sekelilingnya rombongan tim televisi Amerika Serikat dan Mexiko tengah melaporkan secara langsung. Setiap televisi diberi waktu sepuluh menit sebelum giliran selanjutnya, entah itu buat siaran ke Berlin, Shanghai atau Hong Kong.

Logistik adalah tantangan terbesar buat Forum Ekonomi Dunia. Tidak ada yang tahu berapa banyak kabel, piringan satelit atau sambungan internet yang telah dipasang. Tapi yang jelas, semua perlengkapan teknologi yang dibutuhkan berfungsi, layaknya sistem pengawasan keamanan.

Minum Teh bersama Bill Clinton

veraltet - BITTE AUSSCHLIEßLICH 48048656 verwenden!
Manuela Kasper-ClaridgeFoto: DW

Aparat keamanan berjaga-jaga jauh sebelum pintu masuk menuju Congress Center. Cuma wartawan yang terdaftar boleh mendekat. Sementara sisanya harus rela mengantri bermenit-menit, membuka sepatu dan masuk dalam mesin pemindai X-Ray. Mulai dari bankir, miliarder Rusia atau presiden Amnesty International. Semua diperlakukan sama di zona keamanan.

Lantas kenapa Davos rajin disambangi pelaku bisinis dan wartawan dari seluruh dunia? Lokasi yang terpencil mungkin salah satu alasannya. Tidak ada tempat lain di dunia, di mana seseorang bisa bertemu intensif dengan tokoh-tokoh penting ekonomi, politik, perbankan dan lembaga swadaya masyarakat, seperti di Davos.

Sebab itu pula puluhan wartawan rajin berburu meja di Cafe Schneider, duduk bersandingan dengan Bill Clinton yang rutin menghirup teh sorenya di tempat itu, menyapa Tony Blair atau presiden Kolombia yang tengah bergegas menuju ruang pertemuan.