1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

061109 Kundus BuWehr

7 November 2009

Serangan udara terhadap dua truk bahan bakar yang dibajak Taliban September lalu, dinilai Menteri Pertahanan Jerman yang baru sebagai beralasan.

https://p.dw.com/p/KQZv
Menhan Jerman Karl-Theodor zu Guttenberg.Foto: AP

Memang, Menteri Pertahanan Jerman Karl-Theodor zu Guttenberg mengakui adanya kesalahan prosedur. Tetapi, ia menekankan, ia tetap menilai serangan yang dilakukan jet temput Amerika atas permintaan komandan Jerman itu secara militer beralasan.

Jikapun tidak terdapat kesalahan prosedur, ia akan tetap berpendapat bahwa serangan itu harus dilakukan, kata Guttenberg di Berlin, Jumat kemarin (06/11). Hal ini menyangkut pertimbangan banyak situasi. Serangan yang diminta oleh Komandan Militer Jerman dikritik antara lain karena truk tangki bahan bakar yang diserang itu diduga terjebak di pasir.

"Sekarang orang bisa menyimpulkan, truk tangki itu mungkin masih dua hari lagi terjebak di tpasir. Tapi orang juga bisa menyimpulkan, truk itu kemungkinan bisa dibebaskan dalam waktu lima menit. Dalam situasi seperti ini, orang harus berhadapan dengan banyak sekali hipotesa, pengandaian. Walau ada rasa bimbang, keputusan tetap harus diambil. Itu semua harus diperhatikan jika kita meninjau gambaran situasinya secara keseluruhan", kata Guttenberg.

Serangan udara mematikan terhadap dua truk tangki bahan bakar di Afghanistan September lalu kemungkinan besar juga memakan korban sipil. Namun, berbagai sumber memberikan keterangan yang berbeda-beda, termasuk tentang jumlah korban tewas dan adakah warga sipil diantaranya.

Rainer Arnold dari fraksi partai sosial demokrat SPD mengatakan, "Serangan bom terhadap kerumunan besar manusia di Afghanistan mengandung resiko tersembunyi bahwa terdapat korban yang tidak bersalah."

Menteri Pertahanan Jerman yang baru, Guttenberg, berpendapat sama. Ia menekankan penyesalan yang mendalam terhadap setiap warga sipil yang menjadi korban.

"Walaupun tak ada kepastian akhir dalam laporan, saya mengasumsikan bahwa ada korban sipil. Dan adalah penting untuk melakukan segala sesuatu agar jatuhnya korban yang tidak bersalah dan tidak terlibat dapat dihindarkan“, kata Guttenberg.

Sejauh ini tidak direncanakan tindakan disipliner terhadap komandan militer Jerman di Afghanistan, Jendral bintang empat Georg Klein, yang memerintahkan serangan udara terhadap dua truk tangki bahan bakar tersebut.

Namun demikian, Kejaksaan Agung Jerman tampaknya akan menyoroti kemungkinan konsekuensi kriminal dari misi-misi militer Jerman yang berbahaya di Afghanistan. berkaitan dengan hal ini menteri pertahanan Guttenberg mengatakan, tentara Jerman membutuhkan jaminan hukum.

Marcel Fürstenau/ Renata Permadi

Editor: Dyan Kostermans