1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menhut RI Keluhkan Wawancara Harrison Ford

Edith Koesoemawiria10 September 2013

Menteri Perhutanan RI alami "shock" atas wawancara bintang Amerika Harrison Ford, yang disebutnya kasar.

https://p.dw.com/p/19fYj
Foto: AP

Aktor "Indiana Jones" dan "Star Wars", Harrison Ford, yang tengah membuat film dokumenter di Indonesia telah menyerang menteri dengan berbagai pertanyaan hari Senin, ungkap penasihat presiden Andi Arief.

Menuding telah melecehkan lembaga pemerintah, dikatakannya, Ford dan awak filmnya bisa dideportasi, meskipun aktor 71 tahun itu memang berencana meninggalkan Indonesia Selasa (10/09/13)

Menteri Perhutanan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa sikap Ford dalam wawancara itu membuatnya geram. Mengutip menteri, kantor berita Antara menyebut Fod beremosi tinggi.

“Lelaki Amerika itu hanya datang untuk melihat Tesso Nilo (taman nasional di Sumatra) dan ingin agar pelanggar-pelanggar hukum ditangkap hari itu juga."

Menteri Zulkifli mengatakan bahwa ia tidak diberi kesempatan untuk menerangkan tantangan yang dihadapi dalam mengkap para pelanggar di hutan tropis Indonesia, tempat terjadi pembalakan hutan. "Saya hanya diberikan kesempatan mengatakan satu, dua kalimat selama wawancara itu”. Begitu ungkapnya.

Flash-Galerie 40 Jahre Greenpeace Regenwald Klimaschutz 2007 Protest Indonesien, Sumatra
Aksi Greenpeace di Sumatra, 2007Foto: picture-alliance/dpa

Menurut Arief, menteri mengira bahwa akan ada waktu untuk berdiskusi sebelum wawancara itu mulai. Karenanya terkejut, ketika awak tim film masuk, langsung mulai mewawancara dan menyerang dengan pertanyaan.

Tukasnya, „ia tidak memiliki privilese itu hanya karena ia seorang aktor terkenal. Awak dan pihak-pihak yang membantunya di Jerman perlu ditanyai mengenai motifnya mengganggu sebuah lembaga pemerintah“

Harisson Ford, yang mendukung sejumlah kampanye lingkungan, telah mengunjungi beberapa lokasi di Indonesia dalam rangka pembuatan seri film mengenai perubahan iklim global yang berjudul "Years of Living Dangerously" (Tahun-tahun Hidup Berbahaya) bagi sebuah jaringan televisi Amerika Serikat. Selasa (10/09/13), Ford juga menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Presiden SBY menjelaskan kepada Ford keseriusan Indonesia melestarikan dan menyelamatkan lingkungan hidup, termasuk hutan dan laut demi melawan pemanasan iklim global.

Seiring kemajuan ekonomi Asia Tenggara, hutan tropis Indonesia beranjak gundul, ditebang untuk memasok pabrik kertas, meluaskan perkebunan sawit, kawasan pertambangan dan lahan tani.

ek/rn (afp/dpae)