1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menikmati Tuna Goreng ala Madeira

as/ap(inovator)28 April 2016

Pulau Madeira jadi atraksi wisata berkat pasarnya yang khas dan berwarna warni. Tapi juga sajian kuliner tradisionalnya dipastikan merangsang selera makan. Salah satunya ikan tuna goreng.

https://p.dw.com/p/1IeU2
Video-Still Essen in Madeira
Foto: DW

Menikmati Ikan Tuna Goreng ala Madeira

Salah satu atraksi turis di Madeira adalah pasar hasil pertanian di ibukota Funchal. Pengunjung menyukai warna warni dan buah-buahan eksotik yang banyak ditawarkan di sini. Di lantai dasar pasar di atas meja-meja dari marmer ditawarkan hasil tangkapan laut dari malam sebelumnya.

Hugo Filipe Faría memperhatikan ikan yang ditawarkan secara kritis. Ia memiliki sebuah "Tasca," sebuah restoran kecil tak jauh dari pasar. Ia ingin menawarkan menu ikan tuna.

Daging ikan ini sangat tepat. Hugo Filipe Faría, pemilik restaurant beken di Funchal menjelaskan: "Ikan akan disajikan dengan makanan sampingan dari tepung jagung yang digoreng. Itu adalah makanan tradisional kawasan ini."

Selain ikan ia juga perlu bawang bombai dan berbagai jenis sayuran, yang juga ditawarkan di pasar. Misalnya tomat serta paprika. "Paprika merah kami campur dengan bawang bombai dan paprika hijau agar sayuran dan bawang jadi enak", ujar Hugo Filipe Faría membuka rahasia kulinernya.

Dari pasar Hugo Filipe Faría bisa jalan kaki ke restorannya. Letaknya di salah satu kawasan paling tua di Funchal. Lama kawasan itu jadi daerah kumuh, sampai suatu ketika muncul ide bagus untuk membiarkan seniman merancang pintu-pintu rumah di kawasan itu.

Restoran berpenampilan cantik

Restoran atau Tasca milik Hugo Filipe Faría juga mendapat tampilan yang cantik. Namanya juga lain daripada yang lain. Kalau diterjemahkan artinya: "Ibu Johanna Ekor Ikan".

Tasca adalah kata tua yang artinya kedai. Ini sebuah kata, yang asalnya dari pedesaan. Di Tasca orang bertemu untuk minum anggur. "Kami ingin menciptakan sesuatu yang lain, bukan restoran seperti yang lainnya. Restoran banyak. Sementara Tasca hanya sedikit. Kami ingin membedakan diri lewat dekorasi dan lokasinya", ujar dia menambahkan.

Awalnya di sini hanya dihidangkan minuman. Misalnya Poncha, sejenis minuman nasional Madeira yang dibuat dari sari jeruk, sari jeruk nipis, minuman keras dari tebu dan madu.

Tapi lama kelamaan tamu juga meminta makanan kecil, sehingga tawaran dari dapur mereka tambah beragam. Jika cuaca bagus, orang duduk di luar, di depan Tasca. Banyak orang melewatkan waktu dengan main kartu dan secangkir kopi.

Beberapa lainnya memesan makanan khas pulau itu: ikan tuna dengan sayur bawang serta semacam perkedel dari tepung jagung. Sebelum ikan tuna digoreng, pertama-tama direndam dalam bumbu selama delapan jam. Untuk itu dibutukan beberapa rempah: Oregano, garam, bawang putih, cuka dan sedikit anggur. Selain itu sedikit serbuk paprika yang manis.

Dan inilah rempah untuk perkedel jagung: bawang putih, dan bumbu lain, juga kale dimasak bersama dalam air panas. Setelah itu tepung jagung ditambahkan dan dimasak dalam air bersama bumbu.

Orang harus selalu mengaduk, agar banyak cairan menguap. Akhirnya terbentuk semacam puding yang didinginkan semalaman. Untuk sayurnya, orang mengambil bawang bombai dan tomat dan dipotong kecil-kecil. Paprika juga dipotong kecil-kecil.

Semua itu ditumis dalam minyak zaitun dengan api kecil. Akhirnya ikan tuna digoreng, puding tepung jagung dipotong berbentuk kotak-kotak dan digoreng sebentar agar berwarna coklat. Setelah selesai, masakan bisa dihidangkan.