1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menlu Korut-Indonesia Bahas Ketegangan di Semenanjung Korea

2 Agustus 2010

Menteri Luar Negeri Korea Utara Pak Ui Chun bertemu dengan Menlu Marty Natalagawa untuk membicarakan sejumlah isu termasuk ketegangan di Semenanjung Korea.

https://p.dw.com/p/OaBs
Menlu Korut Park Ui ChunFoto: AP

Korea Utara menunjukan isyarat untuk kembali melanjutkan forum perundingan enam negara untuk menyelesaikan ketegangan di Semenanjung Korea secara damai. Namun Menteri Luar Negeri Korea Utara Pak Ui Chun menyampaikan syarat, agar negara-negara yang terkait termasuk Amerika Serikat dan Korea Selatan, menghargai "prinsip kesetaraan" sebelum kembali melanjutkan perundingan. Demikian disampaikan menlu Korut, Pak Ui Chun dalam pertemuan dengan menteri luar negeri Marty Natalagawa di Jakarta. Menlu Marty Natalegawa, menjelaskan maksud prinsip kesetaraan yang diinginkan pemerintahan di Pyongyang itu: “Kami catat dengan baik, adanya kesediaan dari pihak DPRK (Korut) untuk kembali ke meja perundingan dengan catatan, bahwa perundingan itu harus menghormati prinsip kesetaraan. Antara lain yang dikedepankan adalah konsep penghormatan terhadap kedaulatan dari DRPK sesuai dengan persetujuan yang dicapai pada tahun 2005 ketika perundingan enam negara terakhir bertemu dan mengeluarkan pernyataan bersama.”

Salah satu butir kesepakatan bersama itu, menyangkut kesediaan Korea Utara memulai pelucutan nuklir, namun juga disebutkan kesepakatan untuk saling menghormati kedaulatan masing masing pihak, memulai normalisasi hubungan diplomatik dan hidup berdampingan.

Forum perundingan enam negara, dimulai secara berkala pada Agustus 2003, dengan melibatkan Korea Utara, Korea Selatan, Amerika, Jepang, China dan Rusia, untuk membahas cara mengatasi konflik dan ancaman senjata nuklir di Semenanjung Korea. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, forum itu terhenti karena meningkatnya lagi ketegangan antara Korut dengan Amerika dan Korsel.

Insiden terakhir adalah penenggelaman kapal perang Korsel Cheonam, yang direspon Amerika Serikat dengan pengumuman sanksi berupa larangan menjual senjata serta barang mewah ke negara itu. Amerika kemudian juga menggelar latihan perang bersama dengan Korsel, sebagai respon lanjutan atas insiden itu. Sejauh ini Korea Utara terus membantah terlibat dalam insiden itu. Dan menegaskan akan membalas semua ancaman itu dengan tindakan fisik. Bantahan itu juga ditegaskan kembali oleh Menlu Korea Utara, Pak Ui Chun dalam pertemuan dengan Menlu Marty Natalagawa, di Jakarta.

Sementara dalam pertemuan di Jakarta Menlu Marty Natalagawa menegaskan keinginan Indonesia untuk terus mendorong dimulainya kembali pembicaraan damai itu. Menurut Natalagawa, Indonesia akan menggunakan hubungan baiknya dengan seluruh negara yang tergabung dalam perundingan untuk menyelesaikan masalah ini.

Selain membicarakan krisis di semenjung Korea, dan kerjasama bilateral, selama di Jakarta, Menlu Chun juga dijadwalkan akan menghadiri sejumlah acara termasuk forum Tujuan Pembangunan Milenium MDGs bersama para menlu dari sejumlah negara.

Zaki Amrullah

Editor: Ayu Purwaningsih