1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menlu UE Rundingkan Haiti, Afghanistan dan Somalia

26 Januari 2010

UE memberikan bantuan pada Haiti, Afghanistan, Somalia, sebuah kawasan bencana dan dua kawasan terancam. Para menteri luar bertemu untuk merundingkan jumlah dana bantuannya dan cara penyalurannya.

https://p.dw.com/p/Lgyc
Menlu Swedia Carl Bildt, "tetap harus berhati-hati".Foto: AP

Uni Eropa akan mengirimkan sekitar 300 tentara ke Haiti yang terguncang gempa bumi untuk membantu mengamankan penyaluran barang bantuan. Ketika Komisaris Pembangunan Uni Eropa Karel De Gucht mengunjungi Haiti beberapa hari lalu, ia mendapat gambaran langsung mengenai situasi di Haiti, "struktur pemerintahan Haiti tidak hanya roboh secara fisik, maksud saya gedung-gedungnya, akan tetapi juga seluruh adminstrasinya."

UE akan memberikan bantuan yang menyeluruh. Seperti menyediakan teknisi, helikopter, kapal laut dan tempat perawatan darurat. Agar penyalurannya dapat berjalan dengan baik dan terkoordinasi bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa, di Brussel dan Haiti akan dibentuk sebuah panitia perencanaan.

Dalam pertemuan itu para menteri luar negeri UE juga mempersiapkan Konferensi Afghanistan yang akan digelar Kamis mendatang (28/1) di London. Kehadiran Presiden Afghanistan Hamid Karsai juga dinantikan. Di kebanyakan negara anggota UE tekanan masyarakat untuk menarik tentaranya dari Afghanistan semakin besar. Namun Menteri Luar Negeri Swedia Carl Bildt memperingatkan untuk tetap berhati-hati, "menurut saya, jangan menetapkan dulu tanggal penarikannya. Perhatian kita sebaiknya ditujukan pada sebuah peralihan dari bantuan militer ke bantuan di sektor sipil dan politik. Dan setiap diskusi terkait strategi penarikan tentara dari Afghanistan memberikan peluang langsung ke tangan Taliban."

Sementara itu, di Brussel Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle mengulang kembali usulannya yang dikritik keras oleh pers Jerman. Guido Westerwelle, "yang menjadi masalah, terutama adalah bagaimana mengintegrasi kembali orang yang ikut-ikutan dengan Taliban karena alasan ekonomi. Sekaligus memberikan perspektif yang lebih baik pada mereka, misalnya dengan memberikan pekerjaan. Karena itu, di London nanti kami akan mengusulkan disediakan dana untuk re-integrasi.

Menurut kalangan pengritik, tidak ada yang dapat menjamin, orang-orang itu akan meninggalkan Taliban demi uang. Kemungkinan, uang itu bahkan digunakan untuk mendukung terorisme.

Somalia juga menjadi tema pembahasan dalam pertemuan itu. Misi UE di perairan lepas pantai Somalia untuk menumpas perompakan masih berlangsung. Namun menurut sejumlah pihak, keambrukan pemerintah Somalia tidak dapat dipulihkan hanya dengan menitikberatkan pada masalah kelautan. Karena itu, UE akan mengirimkan 100 pendidik untuk melatih militer Somalia. Behubung situasi di Somalia kurang aman, pelatihannya akan dilakukan di Uganda. Karena kebanyakan tentara Uni Afrika untuk Somalia berasal dari Uganda.

Christoph Hasselbach / Andriani Nangoy

Editor: Ayu Purwaningsih