1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

020410 Niebel Feisabad

3 April 2010

Lawatan Menteri Bantuan Pembangunan Jerman Dirk Niebel ke Afghanistan. kunjungannya dibayangi oleh insiden yang menewaskan tiga tentara Jerman. Di hari kedua ia mengunjungi rumah pasien organisasi Jerman di Feisabad.

https://p.dw.com/p/MmNb
Menteri Bantuan Pembangunan Jerman Dirk Niebel (kanan) bersama Menteri Keuangan Afghanistan Omar Sakhilwal (kiri)Foto: picture-alliance/dpa

Di kota Feisabad Menteri Bantuan Pembangunan Dirk Niebel mengunjungi rumah pasien organisasi bantuan Jerman „Kinderberg“. Para pasien yang sebelumnya menjalani operasi dapat beristirahat di rumah itu, untuk memulihkan kesehatannya dan sebagian sempat dirawat di rumah sakit militer Jerman Bundeswehr. Di antaranya terdapat sejumlah anak, tetapi juga seorang laki-laki lanjut usia. Laki-laki itu kehilangan kakinya akibat menginjak ranjau. Bagi Dirk Niebel, rumah pasien di Feisabad itu merupakan contoh proyek yang sesuai dengan bayangannya bagaimana Jerman melaksanakan politik bantuan pembangunan di Afghanistan di masa mendatang. „Proyek ini merupakan yang pertama, yang sejak awal disepakati oleh semua pihak, termasuk militer Jerman. Karena penyaluran bantuan dilaksanakan langsung setelah militer mengamankan kawasan, sekaligus memberikan nilai tambahan bagi rakyat. Proyek ini mendapat dukungan dari semua pihak, seperti yang saya bayangkan.“

Niebel mengusulkan sebuah jaringan yang melibatkan semua pihak, dimana organisasi bantuan harus bekerjasama dengan militer Jerman dalam sebuah konsep yang menyeluruh. Namun organisasi bantuan di sektor sipil khawatir, nantinya muncul kesan mereka bertindak di bawah perintah militer Jerman, sehingga terjebak dan menjadi sasaran Taliban.

Sedangkan pemimpin rumah pasien di Feisabad itu, doktor Rab tidak sependapat. Ia mengatakan bahwa timnya tidak takut. Doktor Rab bekerjasama dengan Bundeswehr sejak tahun 2006. Menurutnya, masyarakat setempat merasa senang dengan adanya kerjasama ini, karena tidak terkonfrontasi dengan masalah-masalah seperti di kawasan lain. Mayor Angkatan Laut Jerman, Oliver Fahnick yang mengkoordinir kerjasama dengan organisasi bantuan menuturkan, „pada dasarnya mereka bekerja independen dan menggunakan dukungan kami. Kami tidak bermaksud untuk menggurui mereka. Organisasi bantuan memberikan kami informasi yang menurut mereka bisa diberikan.“ Warga Feisabad melambaikan tangannya kepada tentara Jerman yang duduk di dalam kendaraan lapis baja yang melintasi kawasan tersebut. Situasi di kota tersebut masih cukup aman, dibandingkan dengan Kundus. Jumat lalu (2/4) di distrik Char Darah yang terletak di sebelah barat daya kota Kundus terjadi baku tembak antara pemberontak Taliban dengan Bundeswehr. Tiga tentara Jerman tewas dan lima tentara lainnya luka berat. Tentara-tentara itu sedang berpatroli di sebelah barat Kundus ketika diserang dengan senjata api dan senjata anti tank. Mark Kleber / Andriani Nangoy Editor: Ziphora Robina