1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Metode Menyimpan Energi di Dalam Gua

7 Februari 2018

Tantangan terbesar produksi energi terbarukan adalah metode penyimpanan kelebihan energi yang belum efektif dan masih terlalu mahal. Tanpa metode baru fluktuasi produksi energi ramah lingkungan akan sulit dikendalikan.

https://p.dw.com/p/2sGM9

Metode Menyimpan Energi di Dalam Gua

Kini dua peneliti Swiss mengembangkan metode unik penyimpanan energi, dengan memampatkan udara panas di perut Bumi.

Begini bentuk pemasokan energi di masa depan. Dikembangkan dua orang peneliti di kawasan Tessin selatan Swiss..

Dalam sebuah terowongan bekas tambang yang tak digunakan lagi, kedua ilmuwan membangun penyimpan bertekanan udara. Energi bisa disimpan dalam batuandalam bentuk udara yang dikompresi.

Giw Zanganeh yang mengembangkan tekniknya menjelaskan: "Ide yang kami kembangkan, perlu gua bertekanan, dan kami dapat akses ke lorong bekas tambang ini. Solusi sempurna, memanfaatkan terowongan ini sebagai gua bertekanan untuk menyimpan semua energi di gunung."

Beginilah cara berfungsinya: udara dimampatkan dengan bantuan kelebihan produksi energi terbarukan. Jika diperlukan, udara bisa kembali dialirkan keluar, untuk menggerakan turbin generator listrik.

Solusi fluktuasi produksi energi

Metode baru penyimpan energi terbarukan sangat diperlukan. Pasalnya, energi angin misalnya, hanya berfungsi jika angin bertiup dan panel surya jika matahari bersinar.

Sejauh ini fasilitas pompa penyimpan yang digunakan untuk menstabilkan fluktuasi di jaringan listrik.  

"Teknik kami lebih murah hingga 30%  dibanding fasilitas pompa penyimpan. Kami juga tak perlu membangun bendungan besar, yang membebani lingkungan. Semua dibangun di gunung, ini keunggulan lainnya. Kami tidak hanya ekonomis tetapi juga teknis ekologis", papar Giw Zanganeh 

Fasilitas penyimpan udara yang dimampatkan itu nyaris tidak terlihat di lanskap. Juga pembangunan dalam terowongan secara teknis tak ada masalah. 

"Kami menggunakan kerucut beton setebal 5 meter yang mampu menahan tekanan dalam gua. Pintu baja menyegel semuanya.Gunungnya kedap. Ada aliran air kontinyu, artinya tak ada udara lolos keluar," ujar pakar penyimpanan energi itu.

Inovasi utama

Peranglat penyimpan panas adalah bagian penting dari instalasainya. Inilah inovasi sebenarnya dari proyek dan meningkatkan efisinsi dari 50 menjadi 70 persen.

Seperti saat memompa ban sepeda, saat memampatkan udara, tercipta panas. Penyimpan panas menghimpun energi tersebut.

Jika udara dialirkan ke generator, temperatur turun drastis. Energi dari penyimpan panas, mencegah generator membeku akibat es.Seluruh instalasinya kini dijuicoba. Dan berfungsi.

Insinyur Andreas Haselbacher mengatakan: "Kami bisa mengetes penyimpan panas dan kekedapan gua. Pada prinsipnya fungsi keseluruhan instalasi. Ini memberi keyakinan pada kami, secara teknis ini bisa diterapkan."

Langkah berikutnya adalah membangun instalasi percontohan, yang membuktikan potensi komersial dari gagasan tersebut. Bagi Eropa, ide ini akan menguntungkan, jika tarif listrik terus mengalami kenaikan dan makin mahal.

(DW Inovator)