1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

MH-17: Melacak Bukti Rudal BUK Lewat Media Sosial

Roman Goncharenko17 Juli 2015

Moskow sejauh ini tetap membantah laporan rudal BUK yang menjatuhkan MH17 ditembakan oleh separatis pro-Rusia. Tim periset Inggris berhasil membuktikan tuduhan itu lewat bukti data sosial media.

https://p.dw.com/p/1G0Tx
Russland Flugabwehrsystem Buk-M2
Foto: picture-alliance/dpa/M. Shipenkov

Pemerintah di Moskow hingga kini tetap membantah tuduhan, bahwa rudal BUK yang menjatuhkan pesawat MH17 ditembakkan oleh separatis pro-Rusia atau bahkan oleh satuan Rusia yang menyamar. Namun bukti yang dikumpulkan tim periset Bellincat di Inggris dari data sosial media makin menegaskan analisa, bahwa Rusia berada di balik insiden mematikan di Ukraina timur setahun silam.

Iggy Ostanin
Iggy Ostanin periset BellincatFoto: Iggy Ostanin

Iggy Ostanin (26) dari tim periset data Bellingcat Inggris langsung bereaksi saat berita insiden penembakan pesawat Boeing 777 milik Malaysia Arlines dengan nomor penerbangan MH-17 yang menewaskan seluruh 298 penumpangnya mendunia. Ostanin yang orangtuanya hijrah dari Rusia ke Inggris saat ia berusia 9 tahun itu menyuplai bukti pertama pada September 2014 yang menegaskan bahwa rudal BUK yang menghacurkan MH17 berasal atau bahkan ditembakkan dari kawasan Rusia. Publikasinya segera mengundang kritik dari Moskow.

Ostanin yang saat insiden MH-17 terjadi sedang kuliah di Belanda, tergerak dan melakukan riset data lewat internet dan sosial media. Hasil risetnya ia tulis jadi artikel, yang dikirimkan ke Institut untuk Rusia Modern di New York yang dipimpin Pavel Chdorkowski anak bekas raja minyak dan pengritik Kremlin Michael Chodorkowski.

Bukti dari Google, Instagram dan Youtube

Iggy Ostanin melakukan riset dan pemilahan data secara intensif lewat internet, mesin pencari serta sarana sosial media. Analisa data menunjukkan indikasi, instalasi pelontar roket yang menembakkan rudal ke pasawat Malaysia Airlines MH-17 berasal dari brigade pertahanan udara 53 dari kota Kursk.

Mula-mula ia mencari fotonya di Instagram dengan memasukan kata kunci BUK dan PWO yang merupakan singkatan dari pertahanan udara dalam bahaya Rusia. Ostanin menemukan foto konvoi BUK dari kota Stary Oskol di selatan Rusia yang direkam Juni 2014. Berbekal data ini, ia mencari lebih lanjut di platform video Yutube dan menjalin kontak dengan jejaring sosial media Rusia VKontakt.

Ostanin menganalisa semua tanda dan atribut pada rudal BUK dan membandingkannya dengan foto-foto BUK di kawasan timur Ukraina yang diangkut truk yang dipublikasikan fotografer media cetak Paris Match setelah insiden MH17. Kesimpulannya, foto-foto itu menunjukkan instalasi pelontar rudal yang identik. Ia juga menemukan truk pengangkut BUK memasang nomor kendaraan berkode 50. Lewat forum Rusia ia melacak, dan menemukan indikasi kuat, truk dan rudal BUK itu kemungkinan besar berasal dari brigade pertahanan udara 53 di kota Kursk.