1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Militan Islam Hancurkan Pintu Mesjid Sidi Yahya di Timbuktu

2 Juli 2012

Kelompok militan Islamis menghancurkan pintu masuk Mesjid Sidi Yahya di Timbuktu yang termasuk salah satu situs warisan budaya dunia UNESCO. Sebelumnya mereka juga sudah menghancurkan tujuh situs serupa di Mali.

https://p.dw.com/p/15PWw
epa03290395 An undated picture provided by the United Nations shows the minaret of a clay-mosque in Timbuktu, Mali. Media reports on 30 June 2012 state that Islamist fighters of a group called Ansar Dine attacked and destroyed some of the 16 shrines in the city, which UNESCO listed as an endangered world heritage site recently. Fears grow that more of the unique architectural and cultural sites could be destroyed by the Islamist group that controls wide parts in the county's North after the March 2012 coup that toppled Mali's government. *** Local Caption *** 50286094 EPA/UN PHOTO / EVAN SCHNEIDER / HAND HANDOUT EDITORIAL USE ONLY/NO SALES *** Local Caption *** 50286094 +++(c) dpa - Bildfunk+++
Mesjid Sidi Yahya di TimbuktuFoto: picture-alliance/dpa

Sekelompok saksi mata melaporkan kelompok militan Islamis menghancurkan pintu masuk Mesjid Sidi-Yahya di Timbuktu, di utara Mali. Mereka meledakkan "pintu suci" yang biasanya tidak pernah dibuka, kata seorang penduduk kota.

Sebelumnya kelompok tersebut juga sudah menghancurkan tujuh makam yang juga termasuk warisan budaya dunia.

Mesjid Sidi Yahya adalah mesjid terbesar ketiga di Timbuktu dan termasuk salah satu dari 16 situs umat muslim yang dicatat sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Hari Kamis lalu organisasi ini mencatat ke-tujuh makam dalam daftar situs budaya yang terancam.

Sejak Sabtu kelompok pemberontak mulai menghancurkan makam-makan tersebut.

Menurut mereka penghormatan terhadap manusia suci dan makamnya melanggar hukum Islam. Di Timbuktu praktik tersebut tersebar luas. Pintu masuk yang dihancurkan oleh kelompok Islamis, menurut para saksi mata, mengarah ke makam suci.

Menurut kepercayaan setempat, membuka pintu tersebut dapat mengundang sial. Saksi mata yang lain mengatakan, kelompok tersebut ingin menentang kepercayaan penduduk dengan menghancurkan pintu suci di Mesjid Sidi Yahya.

rzn//afp/rtr