1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Militer Filipina Gempur Persembunyian Abu Sayyaf

12 Juli 2016

Ribuan tentara Filipina dikerahkan memburu sel-sel militan Abu Sayyaf di hutan Sulu. 40 ekstrimis tewas, kata militer Filipina. Presiden Duterte peringatkan militan Abu Sayyaf agar menghentikan aksi-aksi penculikan.

https://p.dw.com/p/1JNWS
Filipino Armee Soldaten in Militärlastwagen in Patikol Stadt
Foto: picture alliance/dpa/B. Hajan

Pasukan Filipina menewaskan sedikitnya 40 ekstremis Abu Sayyaf dan melukai 25 lainnya dalam dua serangan besar di kawasan selatan negara itu.

Juru bicara komando militer regional Mayor Filemon Tan mengatakan, 22 militan tewas dan 16 lainnya luka-luka dalam serangan yang dimulai pekan lalu di sekitar hutan Sulu, kawasan operasi Abu Sayyaf yang melakukan penculikan dan penyanderaan sejumlah warga asing untuk mendapat uang tebusan.

Satu tentara tewas dalam pertempuran di Sulu, sekitar 950 kilometer di selatan Manila, kata Filemon Tan. Sementara, di provinsi Basilan, 18 militan Abu Sayyaf diberitakan tewas dan sembilan lainnya luka-luka dalam serangan simultan di kota Tipo Tipo, tambahnya.

Ribuan tentara Filipina dikerahkan untuk menggempur tempat-tempat yang diduga menjadi persembunyian kelompok Abu Saffaf. Serangan besar-besaran itu didukung dengan tembakan artileri dan helikopter yang menembakkan roket.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte, yang memulai masa jabatan presiden 30 Juni lalu, sebelumnya telah memperingatkan kelompok Abu Sayyaf untuk menghentikan gelombang penculikan demi mendapat uang tebusan.

Philippinen Taguig City Militär Parade Soldaten
Presiden Duterte mengancam akan mengerahkan kekuatan militer, kalau aksi-aksi penculikan tidak dihentikanFoto: picture-alliance/dpa/F. Malasig

Duterte juga berulangkali menyatakan, dia akan memerangi Abu Sayyaf.. Kepala militer Filipina mengatakan pekan lalu, operasi militer kali ini akan membuat militan "terkejut dan kagum".

Presiden-presiden Filipina sebelumnya melihat Abu Sayyaf hanya sebagai kelompok penjahat yang mencari uang dengan aksi-aksi penculikan dan pemerasan, Presiden Duterte menyatakan tidak akan berunding dengan militan. "Ini adalah orang-orang yang dikendalikan rasa putus asa," katanya.

Para militan, bagaimanapun, telah menunjukkan ada tanda-tanda mengindahkan panggilan Duterte untuk menghentikan penculikan, yang katanya telah dinodai citra negara.

Kelompok Abu Sayyaf hingga kini tidak mengindahkan peringatan pemerintah Filipina dan terus melakukan aksi-aksi penculikan kru kapal yang melintas di kawasan perairan antara Indonesia, Malaysia dan Filipina. Korban penculikan biasanya dibawa ke Hutan Sulu di Filipina Selatan.

Infografik Abu Sayyaf Englisch
Daerah operasi kelompok militan Abu Sayyaf

Indonesia hari Senin (11/02) mengatakan bahwa kelompok bersenjata Abu Sayyaf menculik tiga pelaut Indonesia pada akhir pekan di perairan Lahad Datu di utara Pulau Kalimantan.

Abu Sayyaf diperkirakan memiliki lebih dari 400 pejuang bersenjata. Amerika Serikat dan Filipina memasukkanj kelompok itu ke dalam daftar organisasi teroris yang melakukan pemboman, penculikan dan pemenggalan kepala.

hp/ap (ap, rtr)