1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikIndia

Minyak Rusia untuk Solidaritas India

Astrid Prange
22 Agustus 2023

India mempererat perdagangan dengan Rusia, di tengah tekanan barat untuk mendukung isolasi internasional. Namun apa yang spesial dari hubungan kedua negara?

https://p.dw.com/p/4VRTx
Narendra Modi dan Vladimir Putin
Perdana Menteri India, Narendra Modi (ka.) dan Presiden Rusia, Vladimir Putin (ki.)Foto: Mikhail Metzel/TASS/dpa/picture alliance

Memusuhi Rusia? Tidak buat India. Adidaya di Asia Selatan itu sejak lama melihat Moskow sebagai sekutu dekat di bidang ekonomi dan pertahanan. Persekutuan kedua negara bahkan menguat setelah invasi Rusia terhadap Ukraina.

New Delhi tidak hanya menolak bergabung dengan sanksi Barat, tapi juga menambah impor minyak dari Rusia. Kedekatan tersebut pernah dibahas oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam kunjungannya ke India beberapa waktu lalu.

Menurut Kementerian Perdagangan dan Industri India, Rusia merupakan negara asal impor keempat terbesar pada tahun lalu. Nilai impor yang tercatat pada 2022 silam mencapai USD 32 miliar, meningkat sebanyak USD 6,58 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.

Peningkatan tersebut antara lain dicatatkan dari pembelian "minyak mentah" yang diobral murah oleh Rusia, "untuk diolah dan dimurnikan menjadi berbagai produk dan lalu menjualnya," kata Menteri Perdagangan, Sunil Barthwal, kepada Nikkei Asia.

"Saya ingin menambahkan, pemerintah tidak meminta perusahaan-perusahaan India untuk membeli minyak Rusia," kata Menteri Luar Negeri Subrahmanyam Jaishankar, di hadapan parlemen, Desember silam. "Kami hanya meminta mereka membeli minyak termurah yang bisa didapatkan."

Bergantung pada pasokan alutsista

Kedekatan antara India dan Rusia terlihat paling mencolok di sektor pertahanan. Sejak era Perang Dingin, Uni Soviet sudah memasok persenjataan dan pelatihan bagi militer India. Antara 1955 hingga 1991, tiga perlima sistem persenjataan yang digunakan India berasal dari USSR, klaim Institut Riset Perdamaian Internasional (SIPRI).

Menurut Air University milik Angkatan Udara AS, kerja sama pertahanan antara India dan Rusia tetap bernilai signifikan. "Banyaknya platform persenjataan buatan Rusia yang digunakan militer India, mencitpakan kebergantungan yang tinggi," tulis peneliti di Jurnal Indo-Pasifik. Mereka menambahkan, "kuantitas dan sensitifitas kontribusi Rusia bagi persenjataan India selama ini cendrung kurang diharagai," oleh Barat.

Rusia Pamer Alutsista Terbaru Dalam Parade Hari Kemenangan

Kedekatan India dengan Rusia juga didorong sikap AS mempersenjatai Pakistan dalam konflik antara kedua negara.

Pada 2005, pemerintahan bekas Presiden George W. Bush, menyebut India sebagai "sekutu alami" dengan "nilai-nilai yang sama, dan mampu menjadi kekuatan adidaya pada abad ke21," dengan dukungan AS. Saat ini, New Delhi berusaha mencapai status tersebut dengan melebarkan sayap, antara lain dengan bergabung dengan blok ekonomi bentukan Cina dan BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan.

"Kemitraan antara India dan Rusia akan terus berlanjut," kata Rajan Menon dan Eugene Rumer dari lembaga wadah pemikir AS, Carnegie Endowment for International Peace, September 2022 lalu. "Bagi India, Rusia tetap menjadi penyuplai senjata paling penting. Dengan tidak bergabung dengan sanksi Barat, India mendemonstrasikan kemerdekaan dalam kebijakan luar negeri."

"Menguatkan kerja sama perdagangan dan ekonomi antara India dan Rusia adalah prioritas utama bagi kepemimpinan politik di kedua negara," tulis Kedutaan Besar India di Moskow, 2022 silam.

rzn/hp