1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

LUCA: Mobil Listrik dari Sampah

14 Juni 2021

Bagaimana cara membuat mobil listrik dari sampah? 22 mahasiswa dari Belanda berhasil membuatnya hanya dalam 18 bulan. Semua bagiannya harus diracik sendiri.

https://p.dw.com/p/3uRrU
Foto menunjukkan LUCA, mobil listrik yang diciptakan mahasiswa di Belanda
Foto: Laurens van Putten/ANP/dpa/picture-alliance

Para mahasiswa di Universitas Teknik Eindhoven, Belanda mengembangkan mobil yang sepenuhnya dibuat dari sampah. "Kami menggunakan berbagai jenis sampah. Sampah yang sudah didaurulang, dan juga sampah yang belum dipilah." Begitu kata Lisa van Etten, manajer proyek pembuatan mobil yang diberi nama LUCA.

Lisa van Etten menjelaskan lebih lanjut, "Sasis dibuat dari bahan ini, dari rami dan botol plastik PET yang didaurulang. Kami juga menggunakan bahan lain yang keren. Misalnya ini. Kami gunakan juga untuk bagian interior mobil, dan ini dibuat dari sampah rumah tangga yang tidak dipilah. Ini benar-benar hebat!" 

Pesan para mahasiswa sederhana dan merujuk ke masa depan. Yaitu: tidak ada sampah yang tidak bisa digunakan kembali. Sampah adalah bahan baku, dan itu juga bahan baku yang bisa didaurulang untuk membuat produk baru.

Membuat sendiri semua bagian

"Kami hanya 22 mahasiswa," jelas Lisa van Etten. Tidak semua bisa selalu aktif, dan mereka mulai dari nol. Harus membuat sendiri segalanya. Sementara tidak ada di antara mereka yang pernah membuat mobil.

Mobil Ramah Lingkungan Dari Material Daur Ulang Sampah

Tapi itu juga bisa jadi aspek menguntungkan, agar bisa mempertajam pandangan pada hal-hal yang penting. Hanya dalam 18 bulan ternyata mereka sudah berhasil menciptakan sebuah mukjizat kecil. Dari sampah menjadi mobil.  

Tidak sekedarmendaurulang, melainkan produknya juga berguna. Ini juga peluang belajar yang sangat baik bagi para mahasiswa. Itu juga ditegaskan Lisa van Etten.

Salah seorang anggota tim LUCA, Matthijs van Wijk membuka kap mesin mobil. Tampak di dalamnya enam baterai. "Ini enam modul terpisah, yang dengan mudah bisa ditukar dengan yang penuh, jika yang ini sudah kosong." 

Ia menjelaskan lebih lanjut, "Kursi dibuat spesial untuk mobil ini, dan lapisannya dibuat dari serat kelapa, bulu kuda dan botol plastik PET yang sudah didaurulang." Di mobil itu segalanya terasa nyaman.

Mobil ini dirancang untuk dua penumpang, dan digerakkan dua motor listrik yang ditempatkan pada dua roda belakangnya. Sudah bisa melaju! 

Namun walaupun LUCA penampilannya keren seperti mobil balap, perasaan seperti menyetir mobil balap tidak bisa didapat dari mobil ini, karena kecepatan maksimalnya hanya 90 km per jam. Selain itu jarak tempuh maksimal yang bisa dicapai sekitar 220 Kilometer. 

"Kami sangat berharap, bahwa perusahaan mobil dan perusahaan lainnya mulai menggunakan bahan dari sampah. Karena kami benar-benar ingin menunjukkan, seberapa jauh itu bisa direalisasikan," ungkap Matthijs van Wijk. 

Pengembangan lebih lanjut butuh waktu

Tapi itu semua tentu masih butuh waktu. Tapi sekarangpun semakin banyak perusahaan menggunakan bahan hasil daur ulang atau berbasis organik. Setidaknya untuk interiornya. "Dan kami ingin menunjukkan, dari sampah orang juga bisa membuat sasis. Mudah-mudahan dalam beberapa tahun sudah benar-benar digunakan," tambah Matthijs van Wijk.

Universitas Teknik Eindhoven terkenal dengan mahasiswanya yang kreatif, dan jiwa penemu dari para profesornya. Jadi universitas itu juga bereksperimen dalam proyek lain, misalnya: mobilitas dengan tenaga listrik dari energi surya. 

Dalam World Solar Challenge di Australia, ide dari Belanda itu bertarung melawan pesaing lain dari berbagai negara. Tim LUCA mendapat piala emas. Yaitu dalam kategori "mobil keluarga bertenaga surya“. (ml)