1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mukherjee Terpilih Menjadi Presiden Baru India

22 Juli 2012

Mantan menteri keuangan Pranab Mukherjee terpilih sebagai presiden baru India. Dalam penghitungan suara Minggu (22/07) kandidat Partai Kongres itu meraih suara mayoritas.

https://p.dw.com/p/15d4f
Pranab Mukherjee, presidential candidate of India's ruling alliance, gestures during a press conference in Gauhati, India, Friday, July 6, 2012. The Indian president is chosen by an electoral college composed of lawmakers from state assemblies and the federal Parliament. The election is scheduled for July 19. (Foto:Anupam Nath/AP/dapd)
Pranab MukherjeeFoto: AP

Seperti sudah diduga, Pranab Mukherjee (76) oleh komisi yang terdiri dari dua majelis di parlemen dan anggota parlemen di negara-negara bagian India, terpilih sebagai presiden. Demikian dilaporkan kantor berita PTI Minggu (22/07) setelah penghitungan suara. Mukherjee yang mendapat dukungan dari partai pemerintah Partai Kongres, memperoleh lebih dari 50 persen suara. Politisi berusia 76 tahun dari negara bagian Bengali Barat itu dikenal sebagai pendukung yang dapat diandalkan oleh Partai Kongres yang dipimpin Sonia Gandhi. Mukherjee akan menjadi presiden ke-13 India menggantikan Pratibha Patil yang menjabat presiden sejak tahun 2007.

Jabatan presiden di India seperti halnya di Jerman tidak memiliki kekuasaan politik yang besar dan cenderung bersifat representatif. Meski demikian Mukherjee dapat memiliki perang menentukan, jika dari pemilu parlemen tahun 2014 mendatang tidak ada pemenang mutlak. Maka berdasarkan konstitusi presiden yang berhak menentukan, partai mana yang boleh melakukan perundingan mengenai koalisi politik.

Pranab Mukherjee pernah menjabat menteri luar negeri India, menteri pertahanan dan dua kali menteri keuangan. Pertengahan Juni lalu ia mengundurkan diri dari jabatan menteri keuangan agar dapat mencalonkan diri sebagai presiden. 

Saingan Mukherjee, Purno Agitok Sangma (64) dari partai Bharatiya Janata kalah telak dari dalam persaingan jabatan presiden tersebut.

DK (dpa,afp,epd)