1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mursi Bantah Berusaha Pererat Hubungan dengan Iran

26 Juni 2012

Presiden Mesir yang baru terpilih, Mohammed Mursi, menyangkal telah mengatakan berupaya melakukan pemulihan hubungan dengan Iran dalam wawancara dengan kantor berita Iran.

https://p.dw.com/p/15LNV
Foto: picture-alliance/dpa

Salah seorang juru bicara kepresidenan kepada kantor berita resmi Mesir MENA mengatakan bahwa wawancara kontroversial dengan kantor berita Iran Fars tidak pernah terjadi. “Presiden Mursi tidak pernah memberikan wawancara apapun kepada Fars dan segala sesuatu yang dipublikasikan kantor berita ini tidak memiliki dasar.“

Hari Senin (25/06), kantor berita Fars menerbitkan wawancara yang dikatakannya dilakukan dengan Mohammed Mursi, di mana dikatakan bahwa ia berusaha untuk memperluas hubungan diplomatik dengan Iran. Dilaporkan bahwa Presiden Mursi menyatakan, perluasan hubungan bilateral dengan Iran akan menciptakan “keseimbangan strategis yang efektif“ di wilayah tersebut. Rencana perluasan hubungan dengan Iran mendapat prioritas tinggi dalam agenda kerja Mursi, dikatakan Fars.

Tindakan tersebut dinilai bertentangan secara langsung dengan upaya Barat untuk mengisolasi Teheran sehubungan dengan program nuklirnya yang disengketakan. Namun bagaimanapun, Musri dianggap tidak akan mengubah kebijakan luar negeri Mesir terhadap Iran pada awal masa jabatannya.

Menurut Fars, wawancara dengan Presiden Mursi dilakukan beberapa jam menjelang pengumuman hasil pemilihan presiden Mesir pada hari Minggu (24/06). Mohammed Mursi, yang didukung Partai Ikhwanul Muslimin, direncanakan akan membentuk pemerintahan baru pada hari Selasa (26/06).

Sambutan atas Kemenangan Mursi

Senin (25/06), Iran telah mengucapkan selamat kepada Mursi atas kemenangannya dalam pemilihan presiden. Menurut televisi pemerintah Iran, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinedjad mengatakan bahwa ia berniat untuk memperluas hubungan bilateral dan mempererat persahabatan antara kedua bangsa.

Sementara itu dari Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Victoria Nuland mengatakan, negaranya berharap untuk mengadakan pembicaraan dengan presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis. Nuland menambahkan, pertemuan akan dilakukan sehubungan dengan hubungan Mesir dengan Iran serta untuk “menegakkan semua kewajiban internasioanl, termasuk kewajiban terhadap Iran.“

Hubungan Mesir dengan Iran memburuk menyusul Revolusi Islam Iran pada tahun 1979 dan pengakuan resmi Mesir atas Israel pada tahun 1980.

yf/rn (afp/rtr/ap)