1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mursi Perkokoh Kekuasaan dengan Rombak Militer

13 Agustus 2012

Penataan ulang pimpinan militer Mesir disambut gembira. Banyak warga Mesir menyebut sebagai dimulainya era baru.

https://p.dw.com/p/15ocL
epa03302779 A handout picture released by the Egyptian Presidency shows (L-R) Egyptian Prime Minister Kamal Ganzoury, head of the military council Field Marshal Hussein Tantawi, President Mohamed Morsi, and armed forces Chief of Staff Sami Anan during a graduation ceremony from the Air Force Academy, in Sharqiya, 140 km north east Cairo, Egypt, 10 July 2012. Egypt_s Islamist-led parliament convened on 10 July 2012, after President Mohammed Morsi on 08 July issued a decree reinstating parliament, which was dissolved by the military last month based on a court ruling. EPA/FADY FARES/EGYPTIAN PRESIDENCY HANDOUT EDITORIAL USE ONLY/NO SALES +++(c) dpa - Bildfunk+++
Foto: picture-alliance/dpa

Presiden Mesir Mohammed Mursi secara mengejutkan menata ulang pimpinan militer di negara itu dan dengan demikian memperkokoh kekuasaannya. Juru bicara Mursi menjelaskan, menteri pertahanan dan ketua dewan militer selama ini Mohammed Hussein Tantawi serta panglima militer Sami Annan, dibebaskan dari jabatannya. Selain itu Presiden Mursi juga mengumumkan tidak berlakunya lagi peraturan konstitusi yang dikeluarkan Dewan Militer Juni lalu, yang membatasi kekuasaan presiden.

Jenderal Mohammed al-Assar seorang anggota Dewan Militer mengatakan, keputusan personil tersebut sudah dibicarakan dengan militer. Presiden Mesir Mursi berupaya menciptakan situasi berdamai dengan militer. Ia menekankan, keputusannya bukan ditujukan untuk orang-orang ataupun institusi tertentu.

Egypt's new President Mohamed Mursi (R) poses with a gift from Field Marshal Mohamed Tantawi (L), head of Egypt's ruling Supreme Council of the Armed Forces (SCAF), during a ceremony where the military handed over power to Mursi at a military base in Hikstep, east of Cairo, June 30, 2012. Mursi was sworn in on Saturday as Egypt's first Islamist, civilian and freely elected president, reaping the fruits of last year's revolt against Hosni Mubarak, although the military remains determined to call the shots. The military council that took over after Mubarak's overthrow on February 11, 2011, formally handed power to Mursi later in an elaborate ceremony at the desert army base outside Cairo. REUTERS/Shrief Abd El Moneam/Egyptian Presidency/Handout (EGYPT - Tags: POLITICS ELECTIONS) FOR EDITORIAL USE ONLY. NOT FOR SALE FOR MARKETING OR ADVERTISING CAMPAIGNS. THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. IT IS DISTRIBUTED, EXACTLY AS RECEIVED BY REUTERS, AS A SERVICE TO CLIENTS
Jendral Tantawi (kiri) saat menyerahkan kekuasaan kepada Presiden Mursi (30/06)Foto: Reuters

Reaksi pro dan kontra

Di Mesir pencopotan jabatan pimpinan militer oleh mantan anggota Ikhwanul Muslimin Mohammed Mursi, ditanggapi dengan reaksi berbeda. Politisi dan aktivis Senin (13/08) secara luas menyambut keputusan presiden pertama Mesir Mursi untuk mengokohkan kekuasaannya.

Sebaliknya kritik datang dari lingkungan yuridis. Presiden terpilih pertama Mesir itu tidak memilki kekuasaan penuh, untuk mengubah undang-undang sementara. Sementara itu di ibukota Kairo, ribuan orang pendukung Mursi merayakan pemecatan pimpinan militer. Setelah tergulingnya Mubarak Februari 2011 sampai belum lama ini, Menteri Pertahanan Hussein Tantawi yang juga menjabat ketua Dewan Militer, merupakan pemegang kekuasaan di dalam Mesir.

DK/AB (dpa, rtr, afp)